Tuesday 29 April 2014

Hindari Kejahatan Seksual Anak

Hindari Kejahatan Seksual Anak - Peran sebagai orangtua, tentu kita berusaha menjauhkan anak dari bahaya kejahatan seksual. Namun, kemampuan para predator kejahatan seksual menguasai korban, baik dengan tipu daya maupun ancaman, memang menyebabkan kejahatan ini sulit dihindari. Tanpa bermaksud menakuti-nakuti, bukan tidak mungkin, anak Anda –bahkan yang masih berusia balita– menjadi sasaran berikutnya.

Berikut tips sederhana yang dapat Anda ajarkan pada :

Gunakan istilah sebenarnya 
Ketika Anda mengajari anak, “Ini namanya hidung, yang ini kaki”, perkenalkan juga alat kelamin dengan istilah asli. Biasakan menyebut ‘penis’ untuk anak laki-laki dan ‘vagina’ untuk anak perempuan –tidak ada bedanya dengan menyebut organ tubuh lain. Pembiasaan menggunakan istilah asli adalah langkah pertama pendidikan seks anak. Ketika jika suatu waktu anak mengalami kejahatan seksual, ia bisa mengomunikasikannya dengan bahasa yang dipahami orang lain.

Ajarkan konsep privasi 
Beritahu anak bahwa tidak semua orang boleh melihat, apalagi menyentuh alat kelaminnya. Ajarkan padanya siapa saja yang boleh, dan dalam situasi apa. Misalnya, boleh oleh dokter saat memeriksa, atau pengasuh saat memandikan. Anda pun harus mendukung anak dalam menjaga privasinya, misalnya dengan tidak menelanjangkan anak di tempat umum ketika berganti baju di pinggir kolam renang atau pantai, misalnya. Biasakan mengajak anak mengganti bajunya di ruang tertutup, meski untuk itu Anda mungkin akan lebih repot. Hindari pula mengunggah foto anak tanpa busana di situs jejaring sosial. Anda tidak pernah tahu akan adanya ancaman predator yang bergerilya di dunia maya.

Bedakan jenis sentuhan 
Ajarkan pada anak mengenai sentuhan di tubuhnya. Ada tiga jenis sentuhan yang perlu anak ketahui :

1. Sentuhan baik dan boleh, yaitu sentuhan dari orang lain menggunakan tangan yang dilakukan di bagian tubuh di atas bahu dan di bawah lutut, yang merupakan sentuhan karena kasih sayang, seperti membelai kepala dan mencubit pipi.

2. Sentuhan harus waspada, karena membingungkan untuk menilainya sebagai bermaksud sayang atau napsu, yang merupakan sentuhan di bawah bahu hingga atas lutut tubuh anak.

3. Sentuhan jelek dan terlarang, yaitu orang lain menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian renang. Bila ada yang melakukan sentuhan di area ini, anak harus berani menolak dan berkata tegas, misalnya dengan bilang, "Jangan begitu!"

Hargai pendapat anak 
Saat anak tidak mau bersalaman dengan teman Anda yang baru dikenalnya, biarkan saja. Tidak perlu dibujuk terus-terusan, apalagi langsung dimarahi, agar ia berubah pikiran. Hargai kemampuan anak untuk bilang tidak. Kemampuan ini merupakan latihan, akan ada momen-momen di kemudian hari saat mereka harus berani berkata “Tidak!” –termasuk saat merasa terganggu jika ada yang menyentuhnya.

Pelaku kerap mengamati aktivitas targetnya saat anak-anak beraktivitas atau bermain
Hindari risiko mengundang pelaku dengan meminta anak mengenakan pakaian yang sopan. "Jangan gunakan busana yang ketat, pendek, dan tipis. Jika baju anak basah karena keringat saat olah raga atau terkena hujan, segera minta ia menggantinya."

Baju yang basah membuat lekuk tubuh anak terlihat nyata dan membangkitkan syahwat pemangsa. Jika anak Anda perempuan, kenakan celana rok di bagian dalam gaun sehingga aman saat gaunnya tersingkap ketika berlari atau bermain.

Ajarkan anak menandai sentuhan yang normal dan tidak normal serta bagian mana dari tubuhnya yang boleh disentuh dan tidak
Bagian genitalia hanya boleh disentuh oleh dirinya dan petugas medis seperti dokter dengan pendampingan orangtua. Praktikkan agar anak Anda tahu. Bagi anak yang masih kecil dan membutuhkan bantuan orang lain untuk membersihkan dirinya, beritahu bahwa saat orang lain membantu membersihkan dirinya di kamar mandi, pintu harus dalam keadaan sedikit terbuka, tidak boleh terkunci. Tujuannya jika orang yang membantunya melakukan hal yang membahayakan dirinya anak bisa berteriak dan lari.

Kadang pelaku juga mengajak anak bermain, yang kalah membuka atau menyingkap bajunya
Beritahu anak bahwa tak ada yang boleh menyingkap bajunya dan ia tak diiZinkan memperlihatkan genitalianya pada siapa pun dengan alasan apa pun. "Waspada, pedofil sangat kreatif mencari mangsanya."

Tidak berbicara pada orang asing tak dikenal terutama saat anak seorang diri dan berada di tempat asing tak dikenalnya.

Monday 28 April 2014

Tips Mudah Hindari Kemandulan


Tips mudah hindari kemandulan - Kendati wanita sering dituding menjadi penyebab utama kemandulan, perlu diingat bahwa pria pun bisa jadi biang keladinya. Untuk itu bila tak ingin hal buruk ini terjadi, tiap pasangan harus tahu bagaimana cara mencegah momok mereka ini.

Kuncinya tentu menjaga kesehatan secara umum, karena tubuh yang sehat sudah pasti subur. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kemandulan, seperti dikutip detikHealth dari ABC Australia.

Tips Mudah Hindari Kemandulan 

Terapkan pola makan seimbang
Yang dimaksud dengan pola makan seimbang adalah menu makanan yang terdiri atas sumber karbohidrat, protein serta serat. Selain itu tiap wanita yang ingin punya anak harus menambah asupan asam folatnya, bisa dari suplemen atau sumber lain seperti sayuran hijau, buah dan sereal, terutama sebelum dan tiga bulan pertama kehamilan.

Tips Mudah Hindari Kemandulan

Olahraga yang sedang-sedang saja
Olahraga secara berlebihan justru memicu terjadinya gangguan pada siklus menstruasi wanita dan mempengaruhi produksi sperma karena suhu di sekitar testis menjadi tinggi.

Tips Mudah Hindari Kemandulan

Berhenti merokok
Hal ini jelas karena merokok terbukti menyebabkan penurunan jumlah sperma dan memperlambat pergerakan sperma. Bagi wanita, kebiasaan ini juga membuatnya rentan keguguran.
Begitu juga dengan konsumsi alkohol. Pasalnya alkohol adalah racun pembunuh sperma, mengurangi jumlah sperma, mengganggu performa seksual dan keseimbangan hormonal dan menaikkan risiko keguguran.

Tips Mudah Hindari Kemandulan

      Hindari pestisida
Terpapar racun lingkungan seperti pestisida, timah, logam berat dan racun kimiawi lainnya dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menghasilkan keturunan, karena racun ini diklaim dapat mengobrak-abrik keseimbangan hormon dalam tubuh manusia.


Tips Mudah Hindari Kemandulan

Konsultasi obat
Pastikan sebelum hamil Anda dan suami/istri telah berkonsultasi dengan dokter terkait obat-obatan yang Anda konsumsi selama ini. Pasalnya memang ada sebagian obat yang dapat mengganggu kemampuan reproduksi tubuh.

Tips Mudah Hindari Kemandulan

Turunkan bobot
Khususnya untuk para wanita, terutama bila memang ia kelebihan berat badan. Keadaan ini telah lama disepakati pakar dapat menurunkan peluang kehamilan seorang wanita.


Tips Mudah Hindari Kemandulan

Tidak berendam lama-lama
Jauhi sauna, spa dan kolam air panas, apalagi berendam di air hangat dalam waktu lama. Sama dengan penggunaan celana ketat, berendam di air hangat membuat testis gerah sehingga enggan memproduksi sperma.

Tips Mudah Hindari Kemandulan

Kenakan pakaian dalam yang longgar
Celana, jins atau pakaian dalam yang ketat dapat mengurangi produksi sperma karena testis dibuat kegerahan.

Sumber : detikHealth

Saturday 26 April 2014

ANAK – ANAK ISTIMEWA
Dengan “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental”

ANAK – ANAK ISTIMEWA

ANAK – ANAK ISTIMEWA - Jika kita mendengar kata “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental” pasti yang muncul pertama kali dalam pikiran kita adalah kekurangan, kecacatan, terkucilkan, dilecehkan, diremehkan, dll. Ini adalah pikiran jauh sebelum kita mengerti sebenarnya tentang “retardasi mental” yang sesungguhnya. Ini adalah pengalaman saya tentang anak-anak istimewa dengan “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental” yang dimilikinya.
Terlebih dahulu, saya akan berbagi informasi tentang apa itu “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental”.


DEFINISI

Retardasi mental atau keterbelakangan mental adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki kapasitas intelegensi yang rendah sehingga membuatnya sulit menyesuaikan diri dan sulit memenuhi tuntutan dari masyarakat (Semiun, 2006). Apabila seseorang memiliki fungsi intelektual jatuh ke tingkat retardasi mental setelah berusia 18 tahun, maka orang tersebut tidak dapat di katakan mengalami retardasi mental melainkan dementia.
DSM-III R mengemukakan tiga kriteria individu yang mengalami retardasi mental:

  1. Individu harus memiliki “fungsi intelektual umum yang berada di bawah rata-rata secara signifikan”.  Secara teknik, fungsi intelektual dari individu tersebut berada pada IQ 70 atau lebih rendah.
  2. Individu harus mengalami kekurangan atau kerusakan dalam tingkah laku adaptif yang disebabkan karena intelegensinya yang rendah.
  3. Gangguan terjadi sebelum usia 18 tahun.
PENYEBAB

Retardasi mental atau keterbelakangan dapat disebabkan oleh kelainan genetik dan kromosom. Abnormalitas genetik dan kromosom ini yang paling umum menyebabkan adanya retardasi mental adalah sindrom down yang ditandai dengan adanya kelebihan kromosom pada pasangan kromosom ke 21 sehingga membuat jumlah kromosom menjadi 47, bukan 46 seperti individu normal. Selain itu, retardasi mental yang diwariskan adalah sindrom fragile X. Hal ini disebabkan oleh adanya mutasi gen pada kromosom X. Penyebab lain dari retardasi mental adalah faktor prenatal seperti : ibu hamil yang mengkonsumsi minum-minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang. Faktor postnatal juga dapat menjadi penyebab adanya retardasi mental, misalnya; saat bayi pernah mengalami benturan yang keras pada kepala.

TINGKATAN RETARDASI MENTAL

Retardasi mental dibagi menjadi 4 tingkatan :
1.      Retardasi mental ringan (IQ berkisar 50-70)
Saat usia prasekolah susah dibedakan dengan anak-anak normal. Pada tingkatan ini perbedaan terlihat pada usia dewasa, yaitu pada fungsi sosial dimana mereka kurang dapat beradaptasi. Akan tetapi, mereka tetap dapat diajari keterampilan atau pengetahuan dasar.

2.      Retardasi mental sedang (IQ berkisar 35-49)
Anak mampu untuk dilatih melakukan keterampilan kerja dan hanya dapat menguasai beberapa kemampuan akademik. Akan tetapi, biasanya mereka memiliki kelemahan fisik dan disfungsi neurologis sehingga dapat menghambat keterampilan motorik halus dan kasar. Oleh karena itu, mereka memiliki kesulitan di dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

3.      Retardasi mental berat (IQ berkisar 20-34)
Sejak kecil sudah terlihat abnormalitas fisiknya dan keterbatasan dalam pengendalian dalam sensori dan motorik. Mereka tidak mampu dalam memproses informasi dan membutuhkan bantuan oranglain dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

4.      Retardasi mental parah (IQ berkisar dibawah 20)
Pada tingkatan ini, anak tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan hanya bergantung pada pengasuh. Tingkat kematian pada masa kanak-kanak pada penderita retardasi mental parah ini sangat tinggi.


Kita telah mengetahui gambaran tentang “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental”. Saya sekarang akan menceritakan pengalaman saya ketika berinteraksi dengan mereka.

Pertama kali, ketika saya mendapat tugas praktek untuk menginjakkan kaki pada salah satu sekolah SLBN (Sekolah Luar Biasa Negeri) yang berada di Daerah Sumedang, Jawa Barat, ini membuat saya takut, cemas, dan bingung harus bagaimana menghadapi anak-anak dengan “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental” yang mereka miliki. Saya akan menggunakan kata “anak-anak istimewa”, ini karena mereka istimewa, berbeda dengan anak-anak normal lainnya. Tidak seperti yang saya bayangkan, pertama kali ketika saya belum berinteraksi dengan mereka, mereka dengan ramahnya menyambut kedatangan saya dengan senyum, bersalaman, dan menanyakan nama (selayaknya anak normal yang sedang berkenalan). Keterbatasan yang mereka miliki ini membuat mereka terlihat sempurna dimata saya . Mereka membutuhkan dukungan dan perhatian yang lebih untuk membuat mereka merasa nyaman, dan berarti dalam kehidupannya. Dukungan yang paling penting adalah dukungan yang berasal dari keluarga, terutama orang tua dengan bentuk penerimaan apa adanya kepada “anak-anak istimewa” ini.

Peran orang tua sangatlah penting.

Ketika mereka kebetulan bertemu dengan anak-anak normal (anak SDN) di lapangan saat pelajaraan olahraga, mereka “anak-anak istimewa” mampu menerima anak-anak normal dengan ramah, dan penuh senyuman, kadang-kadang mereka “anak-anak istimewa” membuat lelucon atau tingkah laku lucu yang membuat anak-anak normal tertawa melihat tingkahnya.

Mereka mampu berbaur dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, entah itu denagn orang normal ataupun dengan rekan sekolahnya. Karna pasti dengan kesabaran guru-guru pengajar di sekolah, berhasil mengubah mereka, keluar dari kehidupan gelapnya.
Saya disitu termenung dan hati saya menangis melihatnya. Dengan keterbatasan, mereka mampu CERIA DALAM DUNIANYA SENDIRI, dunia yang tidak pernah di rasakan oleh anak-anak normal lainnya, bahkan oleh kita dengan kesempurnaan yang tuhan berikan kepada kita.

ANAK – ANAK ISTIMEWA (penyuluhan slb)
Mereka mampu mengikuti pelajaran cara Berhias diri "menyisir rambut".
SLB Negeri Cimalaka-Sumedang
(PBK-ANAK-B3-2B-Akper Sumedang)


ANAK – ANAK ISTIMEWA (penyuluhan slb)

Dengan Percaya Dirinya mereka berjoged mengikuti musik.
SLB Negeri Cimalaka-Sumedang
(PBK-ANAK-B3-2B-Akper Sumedang)

Menurut penelitian yang pernah saya baca, dikatakan bahwa di dalam sistem keluarga, anak dengan “retardasi mental” atau “keterbelakangan mental” dianggap sebagai sebuah stressor, satu sisi terhalang dengan keuangan dan sumber-sumber emosional yang dimiliki keluarga (Crnic et al dalam Zigler,1991). Akan tetapi, yang tidak mereka ketahui bahwa “anak-anak istimewa” ini memiliki perannya sendiri dalam kehidupan. Mereka memahami rasa dicintai, mereka menunjukkan bahwa mereka mengerti, tetapi, mereka akan membalas dengan cara yang unik dari diri mereka sendiri.

Coba kita mulai melihat “keistimewaan” yang mereka miliki dengan tidak menggunakan kata “kekurangan, kecacatan, terkucilkan, dilecehkan, diremehkan, dll”.  Mulailah dengan menggunakan kata yang lebih positif seperti “unik atau khusus atau bahkan anak-anak istimewa”, sehingga kita akan lebih nyaman dalam mengenal kehidupan mereka. Mereka bukan sekedar anak-anak yang bersekolah di sekolah luar biasa, bukan sekedar anak yang berbeda dengan anak-anak normal lainnya. Karna dengan keterbatasan, banyak dari mereka mampu berprestasi dan memperolah penghargaan.

ANAK – ANAK ISTIMEWAANAK – ANAK ISTIMEWA
Beni  peringkat keempat tenis meja pada POPCANAS 2010 (fhoto pertama) dan Noni Juara pidato bahasa Inggris serta bertemu mantan Presiden Amerika, Bill Clinton (fhoto kedua).

Jangan pernah meremehkan mereka, karna sesungguhnya Tuhan pun tidak pernah menyekat-nyekat umatnya, antara umat dengan keterbatasan dan umat dengan kesempurnaan. BagiNya semua sama, yaitu mahluk yang sempurna.

Dan untuk saya, mereka adalah adik-adik saya yang juga mau menerima saya dengan apa adanya. Dan itu yang akan selalu menjadi “KEISTIMEWAAN” mereka dimata saya.

Friday 25 April 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL

Pengkajian
      Riwayat kesehatan
  • -          Apakah luka karena kecelakaan
  • -          Bagaimana perawatannya dirumah
  • -          Lama rawat
  • -          Apakah ada pengobatan khusus

      Tanda vital
  • -          Tingkat kesadaran
  • -          Berat badan
  • -          Adanya seperti : serebral palsi, epilepsi, kebutaan, ketulian
  • -          Adanya gejala-gejala fisik yang menunjukkan nyeri/ ketidaknyamanan

     Factor perkembangan/ psikososial
  • -          Tingkat dari fungsi intelektual
  • -          Adaptasi tinkah laku
  • -          Keterampilan
  • -          Semua tingkat perkembangan
  • -          Mekanisme koping/ kebiasaan anak dan keluarga
  • -          Pengaruh rutinitas normal anak/ keluarga
  • -          Stressor keluarga
  • -          Ketersediaan sistem pendukung

     Pengetahuan pasien dan keluarga

Program perkembangan yang dibutuhkan anak, adaptasi,penerimaan fungsi/ prognosa dari tingkatan anak, tingkat pengetahuan kemampuan, kesiapan dan kemauan untuk belajar.

Analisa Data


No
Data
Masalah
Patofisiologi
Penyebab
1











2










3
-Anak tidak dapat berinteraksi dengan teman sebaya
-Anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
-Anak belajar lebih lambat dari anak normal lainnya
Tingkah laku anak tidak sesuai dengan tingkat umur
-IQ anak <dari 70





-Anak tidak dapat makan sendiri
-Anak tidak mandi sendiri
-Anak malas menggosok gigi
-BAB dan BAK anak tidak terkontrol
-Anak memiliki disabilitas neurologis dan fisik sehingga mempengaruhi mobilitas



-Anak memiliki gangguan pemglihatan dan pendengaran
-Anak beradaptasi lambat terhadap lingkungan situasi dan aktivitas yang baru
-Anak tidak dapat mengenali bahaya yang ada disekitarnya
-Anak memiliki keterbatasan gerakan motorik

Gangguan tumbuh kembang (Cindy, S.G.1988,Nursing Care Planning Guides For Children)





Kurang perawatan diri (s.d.a)








Resiko cidera (s.d.a)
RM®muskuloskeletal ®kepala®mikro/makrosefali ®hidro sefalus®ggn tumbang








RM® Neurologi® Gerakan motorik terbatas® Gangguan mobilitas® Kurang perawatan diri







RM® Neurologi® Kejang® Resiko Cidera
Penurunan mental,emosi, kognitif









Ketidak mampuan fisik dan mental








Ketidak mampuan fisik dan mental



Diagnosa

Tujuan jangka panjang : mengembalikan anak agar ingin belajar berkembang dan tumbuh sesuai dengan tingkatnya untuk menjadi partisipasi produktif di masyarakat

1. Gangguan tumbuh kembang b.d penurunan mental/ emosi/ kognitif
Rasional   : ketidakmampuan tumbuh kembang dihubungkan dengan kerugian dalam tingkah laku yang adaptif berhubungan dengan keputusan anak setiap hari. Anak dengan ketidakmampuan tumbuh kembang belajar lebih lambat dari yang lain dan mencapai tingkat keseluruhan fungsi yang lebih rendah.
Tujuan      : fungsi anak akan mencapai tingkat konsisten dengan kemampuan kognitif dan adaptif.
Implementasi  :
  1. Diskusi dan promosikan kenormalitasan, pengaturan dan pengembangan mental, makan bersama yang lain dan terapi musik dalam kelompok.
  2. Biarkan anak mengekspresikan perasaannya, tapi pada saat yang sama jangan biarkan tindakan yang tidak sesuai (tempertantrum) dan puji atas tindakan yang sesuai.
  3. Sediakan mainan, peralatan pendidikan yang dapat meningkatkan kognitif, keterampilan, social dan motorik.
  4. Komonikasi dan interaksi dengan anak sesuai dengan umur dan gaya.
  5. Mempertahankan kemuliaan dalam setiap interaksi dengan anak.
  6. Biarkan dan beri semangat setiap anggota keluarga dan saudara mengunjungi dan berinteraksi dengan anak.
  7. Beri semangat anak untuk merawat lingkungan fisik jika memungkinkan.
Kriteria  evaluasi : 
Mempertahankan dan membuktikan fungsi, partisipasi, dalam hubungan dengan kelurga dan saudara.


2. Kurangnya perawatan diri : makan, mandi, pakaian, toileting b.d ketidakmampuan     fisik dan mental.
Rasional :
Anak dengan retardasi mental tidak mampu menampilkan komunikasi dasar yang dibutuhkan oleh karena itu orang tua, perawat, dan perawatan lain yang tersedia harus menolong anak dan bertanggung jawab terpenuhinya kebutuhan dasar.

Tujuan    : 
Anak dapat memenuhi kebutuhan makanan, minuman, dan bowel secara adekuat.

Intervensi : 
  1. Pertahankan konsistensi dan rutinitas sehari-hari : makan, tidur, pengobatan,         perawatan pada waktu yang sama setiap hari.
  2. Memantau kegiatan normal anak sedekat mungkin.
  3. Menolong anak-anak dalam perkembangan sistem komunikasi, contohnya membuat papan penunjuk seperti toilet, kursi goyang dan mengetahui keinginan anak.
  4. Mengajarkan bahasa tubuh.
  5. Menjamin keadekuatan intake makanan, cairan, penggunaan suplemen ketika dibutuhkan dan mengikuti pilihan makanan ketika memungkinkan.
  6. Jika anak menggunakan peralatan makanan khusus menjamin mereka mendapatkan nasehat.
  7. Kegiatan promosi oral yang bagus, gosok gigi sesudah makan dan bangun tidur, jaga kebersihan anak, melakukan pola mandi rutin.
  8. Menjaga integritas kulit, contohnya : masase, menggunakan lotion. Dukung anak dalam kegiatan perawatan sendiri.
  9. Memberikan pengalaman dalam keterampilan perawatan.
  10. Memberikan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari.
  11. Pergerakan aktif dan pasif sesuai.
  12. Monitor pola BAK dan BAB, perawatan area perianal dengan pembersihan daerah perianal dari feses atau urin segera mungkin.

Kriteria evaluasi :
  • Anak mempertahankan kondisi kulit yang bagus
  • Mempertahankan tingkat keadekuatan personal hygiene


3. Resiko cidera b.d ketidak mampuan fisik dan mental

Rasional   :    
Kognitif dan keterbatasan fisik yang berhubungan dengan retardasi mental mungkin membuat anak mengerti tentang bahaya, gunakan sistim keamanan, dan minta pertolongan pada situasi yang bahaya. Karena anak-anak beradaptasi lambat terhadap lingkungan, situasi, dan aktivitas yang baru (contohnya : rumah sakit).

Tujuan      : 
Anak akan kooperatif dengan peraturan rumah sakit dan dapat mengatur keamanan semampu anak, sehingga akan bebas dari kemungkinan kecelakaan dan cidera.

Implementasi :
  1. Rencanakan pertolongan pertama pada kecelakaan (contoh : kursi roda dan peralatan khusus lainnya.
  2. Observasi mulut jika tertelan benda selain makanan.
  3. Rencanakan pemeriksaan regular sehingga anak akan menghargai kita.
  4. Jelaskan/ demonstrasikan prosedur dan peralatan (seperti : suction) sehingga ketika dibutuhkan tidak menimbulkan ketakutan.
  5. Tetap bersama anak samapi obat ditelan dan perhatikan efek samping dari pengobatan.

Kriteria evaluasi :
Anak akan :
  1. Terbebas dari kecelakaan
  2. Melaksanakanperaturan rumah sakit
  3. Tidak menelan bahan beracun.




DAFTAR PUSTAKA


Cindy, S.G, 1988, Nursing Care Planning Guides for Children

Soetjningsih, dr,SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Download Selengkapnya di sini