Dokumen Keperawatan

Friday 25 April 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL

Pengkajian
      Riwayat kesehatan
  • -          Apakah luka karena kecelakaan
  • -          Bagaimana perawatannya dirumah
  • -          Lama rawat
  • -          Apakah ada pengobatan khusus

      Tanda vital
  • -          Tingkat kesadaran
  • -          Berat badan
  • -          Adanya seperti : serebral palsi, epilepsi, kebutaan, ketulian
  • -          Adanya gejala-gejala fisik yang menunjukkan nyeri/ ketidaknyamanan

     Factor perkembangan/ psikososial
  • -          Tingkat dari fungsi intelektual
  • -          Adaptasi tinkah laku
  • -          Keterampilan
  • -          Semua tingkat perkembangan
  • -          Mekanisme koping/ kebiasaan anak dan keluarga
  • -          Pengaruh rutinitas normal anak/ keluarga
  • -          Stressor keluarga
  • -          Ketersediaan sistem pendukung

     Pengetahuan pasien dan keluarga

Program perkembangan yang dibutuhkan anak, adaptasi,penerimaan fungsi/ prognosa dari tingkatan anak, tingkat pengetahuan kemampuan, kesiapan dan kemauan untuk belajar.

Analisa Data


No
Data
Masalah
Patofisiologi
Penyebab
1











2










3
-Anak tidak dapat berinteraksi dengan teman sebaya
-Anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
-Anak belajar lebih lambat dari anak normal lainnya
Tingkah laku anak tidak sesuai dengan tingkat umur
-IQ anak <dari 70





-Anak tidak dapat makan sendiri
-Anak tidak mandi sendiri
-Anak malas menggosok gigi
-BAB dan BAK anak tidak terkontrol
-Anak memiliki disabilitas neurologis dan fisik sehingga mempengaruhi mobilitas



-Anak memiliki gangguan pemglihatan dan pendengaran
-Anak beradaptasi lambat terhadap lingkungan situasi dan aktivitas yang baru
-Anak tidak dapat mengenali bahaya yang ada disekitarnya
-Anak memiliki keterbatasan gerakan motorik

Gangguan tumbuh kembang (Cindy, S.G.1988,Nursing Care Planning Guides For Children)





Kurang perawatan diri (s.d.a)








Resiko cidera (s.d.a)
RM®muskuloskeletal ®kepala®mikro/makrosefali ®hidro sefalus®ggn tumbang








RM® Neurologi® Gerakan motorik terbatas® Gangguan mobilitas® Kurang perawatan diri







RM® Neurologi® Kejang® Resiko Cidera
Penurunan mental,emosi, kognitif









Ketidak mampuan fisik dan mental








Ketidak mampuan fisik dan mental



Diagnosa

Tujuan jangka panjang : mengembalikan anak agar ingin belajar berkembang dan tumbuh sesuai dengan tingkatnya untuk menjadi partisipasi produktif di masyarakat

1. Gangguan tumbuh kembang b.d penurunan mental/ emosi/ kognitif
Rasional   : ketidakmampuan tumbuh kembang dihubungkan dengan kerugian dalam tingkah laku yang adaptif berhubungan dengan keputusan anak setiap hari. Anak dengan ketidakmampuan tumbuh kembang belajar lebih lambat dari yang lain dan mencapai tingkat keseluruhan fungsi yang lebih rendah.
Tujuan      : fungsi anak akan mencapai tingkat konsisten dengan kemampuan kognitif dan adaptif.
Implementasi  :
  1. Diskusi dan promosikan kenormalitasan, pengaturan dan pengembangan mental, makan bersama yang lain dan terapi musik dalam kelompok.
  2. Biarkan anak mengekspresikan perasaannya, tapi pada saat yang sama jangan biarkan tindakan yang tidak sesuai (tempertantrum) dan puji atas tindakan yang sesuai.
  3. Sediakan mainan, peralatan pendidikan yang dapat meningkatkan kognitif, keterampilan, social dan motorik.
  4. Komonikasi dan interaksi dengan anak sesuai dengan umur dan gaya.
  5. Mempertahankan kemuliaan dalam setiap interaksi dengan anak.
  6. Biarkan dan beri semangat setiap anggota keluarga dan saudara mengunjungi dan berinteraksi dengan anak.
  7. Beri semangat anak untuk merawat lingkungan fisik jika memungkinkan.
Kriteria  evaluasi : 
Mempertahankan dan membuktikan fungsi, partisipasi, dalam hubungan dengan kelurga dan saudara.


2. Kurangnya perawatan diri : makan, mandi, pakaian, toileting b.d ketidakmampuan     fisik dan mental.
Rasional :
Anak dengan retardasi mental tidak mampu menampilkan komunikasi dasar yang dibutuhkan oleh karena itu orang tua, perawat, dan perawatan lain yang tersedia harus menolong anak dan bertanggung jawab terpenuhinya kebutuhan dasar.

Tujuan    : 
Anak dapat memenuhi kebutuhan makanan, minuman, dan bowel secara adekuat.

Intervensi : 
  1. Pertahankan konsistensi dan rutinitas sehari-hari : makan, tidur, pengobatan,         perawatan pada waktu yang sama setiap hari.
  2. Memantau kegiatan normal anak sedekat mungkin.
  3. Menolong anak-anak dalam perkembangan sistem komunikasi, contohnya membuat papan penunjuk seperti toilet, kursi goyang dan mengetahui keinginan anak.
  4. Mengajarkan bahasa tubuh.
  5. Menjamin keadekuatan intake makanan, cairan, penggunaan suplemen ketika dibutuhkan dan mengikuti pilihan makanan ketika memungkinkan.
  6. Jika anak menggunakan peralatan makanan khusus menjamin mereka mendapatkan nasehat.
  7. Kegiatan promosi oral yang bagus, gosok gigi sesudah makan dan bangun tidur, jaga kebersihan anak, melakukan pola mandi rutin.
  8. Menjaga integritas kulit, contohnya : masase, menggunakan lotion. Dukung anak dalam kegiatan perawatan sendiri.
  9. Memberikan pengalaman dalam keterampilan perawatan.
  10. Memberikan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari.
  11. Pergerakan aktif dan pasif sesuai.
  12. Monitor pola BAK dan BAB, perawatan area perianal dengan pembersihan daerah perianal dari feses atau urin segera mungkin.

Kriteria evaluasi :
  • Anak mempertahankan kondisi kulit yang bagus
  • Mempertahankan tingkat keadekuatan personal hygiene


3. Resiko cidera b.d ketidak mampuan fisik dan mental

Rasional   :    
Kognitif dan keterbatasan fisik yang berhubungan dengan retardasi mental mungkin membuat anak mengerti tentang bahaya, gunakan sistim keamanan, dan minta pertolongan pada situasi yang bahaya. Karena anak-anak beradaptasi lambat terhadap lingkungan, situasi, dan aktivitas yang baru (contohnya : rumah sakit).

Tujuan      : 
Anak akan kooperatif dengan peraturan rumah sakit dan dapat mengatur keamanan semampu anak, sehingga akan bebas dari kemungkinan kecelakaan dan cidera.

Implementasi :
  1. Rencanakan pertolongan pertama pada kecelakaan (contoh : kursi roda dan peralatan khusus lainnya.
  2. Observasi mulut jika tertelan benda selain makanan.
  3. Rencanakan pemeriksaan regular sehingga anak akan menghargai kita.
  4. Jelaskan/ demonstrasikan prosedur dan peralatan (seperti : suction) sehingga ketika dibutuhkan tidak menimbulkan ketakutan.
  5. Tetap bersama anak samapi obat ditelan dan perhatikan efek samping dari pengobatan.

Kriteria evaluasi :
Anak akan :
  1. Terbebas dari kecelakaan
  2. Melaksanakanperaturan rumah sakit
  3. Tidak menelan bahan beracun.




DAFTAR PUSTAKA


Cindy, S.G, 1988, Nursing Care Planning Guides for Children

Soetjningsih, dr,SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Download Selengkapnya di sini

0 comments :

Post a Comment