Dokumen Keperawatan

Sunday 20 April 2014

Laporan Pendahuluan KLIEN DENGAN 
CVA / STROKE INFARK

I.PENDAHULUAN.
CVA atau Cerebro Vaskuler Accident biasa di kenal oleh masyarakat dengan istilah Stroke.Istilah ini lebih populer di banding CVA.Kelainan ini  terjadi pada organ otak.Lebih tepatnya adalah Gangguan Pembuluh Darah Otak.Berupa penurunan kualitas pembuluh darah otak.Stroke menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Kejadian sebagian besar dialami oleh kaum lai-laki daripada wanita (selisih 19 %  lebih tinggi)dan usia umumnya di atas 55 tahun.

II.PENYEBAB dan KLASIFIKASI.
Pecahnya pembuluh darah otak sebagian besar diakibatkan oleh rendahnya kualitas pembuluh darah otak.Sehingga dengan adanya tekanan darah yang tinggi pembuluh darah mudah pecah.
Faktor resiko terjadinya stroke ada 2 :
1.Faktor resiko yang dapat diobati / dicegah :
  • Perokok.
  • Penyakit jantung ( Fibrilasi Jantung )
  • Tekanan darah tinggi.
  • Peningkatan jumlah sel darah merah ( Policitemia).
  • Transient Ischemic Attack ( TIAs)

2.Faktor resiko yang tak dapat di rubah :
  • Usia di atas 65.
  • Peningkatan tekanan karotis ( indikasi terjadinya artheriosklerosis yang meningkatkan resiko serangan stroke).
  • DM.
  • Keturunan ( Keluarga ada stroke).
  • Pernah terserang stroke.
  • Race ( Kulit hitam lebih tinggi )
  • Sex ( laki-laki lebih 30 % daripada wanita ).


Secara patologik suatu infark dapat di bagi dalam :
1. Trombosis  pembuluh darah ( trombosis serebri ).
2. Emboli a.l  dari jantung (emboli serebri ).
3. Arteritis sebagai akibat lues / arteritis temporalis.


KLASIFIKASI  :
Secara klinis stroke di bagi menjadi :

1.      Serangan Ischemia Sepintas ( Transient Ischemia Attack / TIA ).
2.      Stroke Ischemia ( Stroke non Hemoragik ).
3.      Stroke Hemoragik.
4.      Gangguan Pembuluh Darah Otak Lain.

IV.TANDA DAN GEJALA.
1. Jika terjadi peningkatan TIK maka dijumpai tanda dan gejala :
  • Perubahan tingkat kesadaran : penurunan orientasi dan respons terhadap stimulus.
  • Perubahan kemampuan gerak ekstrimitas : kelemahan sampai paralysis.
  • Perubahan ukuran pupil : bilateral atau unilateral dilatasi.Unilateral tanda dari perdarahan cerebral.
  • Perubahan tanda vital : nadi rendah, tekanan nadi melebar, nafas irreguler, peningkatan suhu tubuh.
  • Keluhan kepala pusing.
  • Muntah projectile ( tanpa adanya rangsangan ).

2.Kelumpuhan dan kelemahan.
3.Penurunan penglihatan.
4.Deficit kognitif dan bahasa ( komunikasi ).
5.Pelo / disartria.
6.Kerusakan Nervus Kranialis.
7.Inkontinensia alvi dan uri.

V.PENATALAKSANAAN MEDIK.
A.PEMERIKSAAN PENUNJANG.

1.LABORATORIUM.
  • Hitung darah lengkap.
  • Kimia klinik.
  • Masa protombin.
  • Urinalisis.


2.DIAGNOSTIK.
  • SCAN KEPALA
  • Angiografi serebral.
  • EEG.
  • Pungsi lumbal.
  • MRI.
  • X ray tengkorak


B.PENGOBATAN.
1.Konservatif.
a.Pemenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus.
b.Mencegah peningkatan TIK.
  • Antihipertensi.
  • Deuritika.
  • Vasodilator perifer.
  • Antikoagulan.
  • Diazepam bila kejang.
  • Anti tukak misal cimetidine.
  • Kortikosteroid : pada kasus ini tidak ada manfaatnya karena  klien akan mudah terkena infeksi, hiperglikemi dan stress ulcer/perdarahan lambung.
  • Manitol : mengurangi edema otak.

2.Operatif.
   Apabila upaya menurunkan TIK tidak berhasil maka perlu dipertimbangkan evakuasi hematom karena hipertensi intrakranial yang menetap akan membahayakan kehidupan  klien.
3.Pada fase sub akut / pemulihan ( > 10 hari )  perlu :
  • Terapi wicara.
  • Terapi fisik.
  • Stoking anti embolisme.


VI. KOMPLIKASI DAN PENCEGAHAN  STROKE.
  • Aspirasi.
  • Paralitic illeus.
  • Atrial fibrilasi.
  • Diabetus insipidus.
  • Peningkatan TIK.
  • Hidrochepalus.


PENCEGAHAN :
  • Kontrol teratur tekanan darah.
  • Menghentikanmerokok.
  • Menurunkan konsumsi kholesterol dan kontrol  cholesterol rutin.
  • Mempertahankan kadar gula normal.
  • Mencegah minum alkohol.
  • Latihan fisik teratur.
  • Cegah obesitas.
  • Mencegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.

0 comments :

Post a Comment