Dokumen Keperawatan

Tuesday 29 April 2014

Hindari Kejahatan Seksual Anak

Hindari Kejahatan Seksual Anak - Peran sebagai orangtua, tentu kita berusaha menjauhkan anak dari bahaya kejahatan seksual. Namun, kemampuan para predator kejahatan seksual menguasai korban, baik dengan tipu daya maupun ancaman, memang menyebabkan kejahatan ini sulit dihindari. Tanpa bermaksud menakuti-nakuti, bukan tidak mungkin, anak Anda –bahkan yang masih berusia balita– menjadi sasaran berikutnya.

Berikut tips sederhana yang dapat Anda ajarkan pada :

Gunakan istilah sebenarnya 
Ketika Anda mengajari anak, “Ini namanya hidung, yang ini kaki”, perkenalkan juga alat kelamin dengan istilah asli. Biasakan menyebut ‘penis’ untuk anak laki-laki dan ‘vagina’ untuk anak perempuan –tidak ada bedanya dengan menyebut organ tubuh lain. Pembiasaan menggunakan istilah asli adalah langkah pertama pendidikan seks anak. Ketika jika suatu waktu anak mengalami kejahatan seksual, ia bisa mengomunikasikannya dengan bahasa yang dipahami orang lain.

Ajarkan konsep privasi 
Beritahu anak bahwa tidak semua orang boleh melihat, apalagi menyentuh alat kelaminnya. Ajarkan padanya siapa saja yang boleh, dan dalam situasi apa. Misalnya, boleh oleh dokter saat memeriksa, atau pengasuh saat memandikan. Anda pun harus mendukung anak dalam menjaga privasinya, misalnya dengan tidak menelanjangkan anak di tempat umum ketika berganti baju di pinggir kolam renang atau pantai, misalnya. Biasakan mengajak anak mengganti bajunya di ruang tertutup, meski untuk itu Anda mungkin akan lebih repot. Hindari pula mengunggah foto anak tanpa busana di situs jejaring sosial. Anda tidak pernah tahu akan adanya ancaman predator yang bergerilya di dunia maya.

Bedakan jenis sentuhan 
Ajarkan pada anak mengenai sentuhan di tubuhnya. Ada tiga jenis sentuhan yang perlu anak ketahui :

1. Sentuhan baik dan boleh, yaitu sentuhan dari orang lain menggunakan tangan yang dilakukan di bagian tubuh di atas bahu dan di bawah lutut, yang merupakan sentuhan karena kasih sayang, seperti membelai kepala dan mencubit pipi.

2. Sentuhan harus waspada, karena membingungkan untuk menilainya sebagai bermaksud sayang atau napsu, yang merupakan sentuhan di bawah bahu hingga atas lutut tubuh anak.

3. Sentuhan jelek dan terlarang, yaitu orang lain menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian renang. Bila ada yang melakukan sentuhan di area ini, anak harus berani menolak dan berkata tegas, misalnya dengan bilang, "Jangan begitu!"

Hargai pendapat anak 
Saat anak tidak mau bersalaman dengan teman Anda yang baru dikenalnya, biarkan saja. Tidak perlu dibujuk terus-terusan, apalagi langsung dimarahi, agar ia berubah pikiran. Hargai kemampuan anak untuk bilang tidak. Kemampuan ini merupakan latihan, akan ada momen-momen di kemudian hari saat mereka harus berani berkata “Tidak!” –termasuk saat merasa terganggu jika ada yang menyentuhnya.

Pelaku kerap mengamati aktivitas targetnya saat anak-anak beraktivitas atau bermain
Hindari risiko mengundang pelaku dengan meminta anak mengenakan pakaian yang sopan. "Jangan gunakan busana yang ketat, pendek, dan tipis. Jika baju anak basah karena keringat saat olah raga atau terkena hujan, segera minta ia menggantinya."

Baju yang basah membuat lekuk tubuh anak terlihat nyata dan membangkitkan syahwat pemangsa. Jika anak Anda perempuan, kenakan celana rok di bagian dalam gaun sehingga aman saat gaunnya tersingkap ketika berlari atau bermain.

Ajarkan anak menandai sentuhan yang normal dan tidak normal serta bagian mana dari tubuhnya yang boleh disentuh dan tidak
Bagian genitalia hanya boleh disentuh oleh dirinya dan petugas medis seperti dokter dengan pendampingan orangtua. Praktikkan agar anak Anda tahu. Bagi anak yang masih kecil dan membutuhkan bantuan orang lain untuk membersihkan dirinya, beritahu bahwa saat orang lain membantu membersihkan dirinya di kamar mandi, pintu harus dalam keadaan sedikit terbuka, tidak boleh terkunci. Tujuannya jika orang yang membantunya melakukan hal yang membahayakan dirinya anak bisa berteriak dan lari.

Kadang pelaku juga mengajak anak bermain, yang kalah membuka atau menyingkap bajunya
Beritahu anak bahwa tak ada yang boleh menyingkap bajunya dan ia tak diiZinkan memperlihatkan genitalianya pada siapa pun dengan alasan apa pun. "Waspada, pedofil sangat kreatif mencari mangsanya."

Tidak berbicara pada orang asing tak dikenal terutama saat anak seorang diri dan berada di tempat asing tak dikenalnya.

0 comments :

Post a Comment