Dokumen Keperawatan

Wednesday 2 April 2014

Batu Perkemihan atau Urolithiasis - Batu perkemihan atau urolithiasis dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem perkemihan sehingga batu perkemihan ini dapat terjadi pada ginjal, kandung kemih (vesica urinaria) atau ureter. Namun hal yang paling sering terjadi adalah batu perkemihanpada ginjal atau batu ginjal (Nephrolithiasis) 


batu perkemihan

Penyebab batu perkemihan: 
Tidak ada penyebab yang bisa dibuktikan dari kasus batu perkemihan (idiopatik). Namun ada factor predisposisi atau pemungkin yang memungkinkan timbulnya batu perkemihan. 

Faktor predisposisi timbulnya batu perkemihan yaitu infeksi saluran kemih, hyperphosphaturia dan Hypercalciuria yang sering terlihat pada kasus Hyperparathyroidism, hypervitaminosis D dan kebanyakan intake kalsium dan alkali yang cenderung mengakibatkan presipitasi garam kalsium dalam urin 

Tindakan Pencegahan batu perkemihan 

Menurunkan potensi dan resiko timbulnya batu ginjal: 
Hidrasi atau minum air yang memadai/cukup yaitu minimal 2500 ml/hari atau lebih bila tidak ada kontra indikasi. Dengan hidrasi yang memadai akan dapat mencegah statis urine yang dapat menimbulkan batu atau infeksi pada saluran kemih. 
Orang yang harus istirahat bed rest di tempat tidur harus dihimbau dan dianjurkan untuk mengganti posisi tidur dan bergerak lebih sering. 
Pada orang yang menggunakan kateter harus dijaga dengan teknik asepsis guna pencegahan infeksi, hidrasi yang memadai, membilas kateter untuk membersihkan mineral yang mengendap pada ujung kateter. 
Pada orang yang beresiko terkena batu kasium oksalat, fosfat atau magnesium ammonium fosfat harus mendapat diet yang bersisa asam guna memperlancar ekskresi atau pengeluaran asam urine (misalnya daging, gandum murni, telur, keju, dll) 

Patofisiologi 
Batu perkemihan berasal dari obstruksi atau sumbatan saluran kemih parsial atau lengkap. Obstruksi yang lengkap bisa menjadi hydronephrosis. 
Patofisiologi dari batu perkemihan sifatnya mekanis. 
Urolithiasis merupakan kristalisasi dari mineral dari matriks seputar seperti pus atau nanah, darah, jaringan yang tidak vital, tumor atau urat. 
Komposisi mineral dari batu ginjal (¾ dari batu), kalsium, fosfat, asam urin, eustine. 
Peningkatan konsentrasi larutan urine akibat intake cairan yang rendah dan peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih/urine statis menjadikan saran bagi pembentukan batu. Ditambah adanya infeksi yang meningkatkan kebasaan urine (oleh produksi ammonium) yang berakibat pada presipitasi kalsium fosfat dan magnesium ammonium fosfat. 
Konsumsi jamu juga bisa mengakibatkan timbulnya batu perkemihan. Hal ini dikarenakan jamu tidak dapat di filtrasi atau disaring oleh ginjal sehingga mengendap dan menimbulkan batu perkemihan. 

Tanda-tanda adanya batu perkemihan 
Kolik 
Nyeri perut 

Komplikasi batu perkemihan: 
Kanker 
Infeksi 
Gagal ginjal 

Tindakan pengobatan 
Operasi PCN (Percutaneus Nephro lithotripsy 
Pembedahan SALTA (Sectio Alta) 
ESWl (Extracorporeal shock wave lithotripsy) 
EHL (Electrohydraulic Lithotripsy 

Pengkajian pasien dengan batu perkemihan 
Data subyektif 
Rasa nyeri (kolik renal), rasa nyeri tergantung dari lokasi batu 
Jika batu terletak pada piala ginjal, rasa nyeri adalah akibat dari hidronefrosis yang rasa nyerinya lebih tumpul dan sifatnya konstan terutama pada sudut Costovertebral 
Apabila batu berjalan di sepanjang ureter rasa nyeri menjadi menghebat dan sifatnya intermitten. Hal ini disebabkan karena spasmus ureter akibat tekanan batu. 
Sering kali batu dalam keadaan diam dan tidak menimbulkan gejala selama beberapa tahun. Dan ini benar-benar terjadi pada batu ginjal yang sangat besar. 
Batu yang sangat kecil dan halus bisa berlalu tanpa disadari oleh penderita. 
Mual dan muntah sering menyertai kolik renal. 

Data obyektif 
Pemantauan pada urin akan adanya darah (hematuria). Hal ini bisa terjadi jika batu dalam keadaan runcing dan bisa menyebabkan mikro hematuria (kencing dengan campuran sedikit darah) 
Semua urine disaring untuk mengetahui adanya batu yang keluar saat berkemih/kencing. 
Perlu dicatat apabila dalam pemeriksaan penderita mengalami sering kencing tapi sedikit-sedikit.

Perawatan pasien dengan batu ginjal
Perawatan umum batu ginjal 
Pengkajian 
Riwayat penyakit 
Riwayat nutrisi 
Riwayat pekerjaan
Riwayat eliminasi 
Pandangan atau persepsi tentang penyakit atau sakitnya yang meliputi : timbulnya penyakit, cara-cara yang sudah dilakukan untuk mengatasi (coping mekanisme pasien) 

Pengkajian umum 
Tanda-tanda vital pasien, terutama suhu badan untuk mengetahui perkembangan infeksi. 
Pemeriksaan atau inspeksi pada daerah genital/kelamin untuk melihat penampilan daerah genital. 
Pemantaun input dan output cairan. Diutamakan pemantaun pada outputnya 

Perawatan khusus batu ginjal 
Pemeriksaan rectal touch 
Pemeriksaan output cairan urine yang meliputi pancaran jauhnya, warna urine, dan apakah terdapat massa atau batu yang keluar ketika berkemih 
Perawatan pre dan post operasi Perawatan pre operasi adalah perwatan dan persiapan penderita sebelum pelaksanaan operasi batu perkemihan. 

Perawatan post/pasca operasi meliputi : 
Pemantauan luka operasi 
Pemenuhan kebutuhan cairan melalui pemantauan input dan output cairan. Terutama setelah operasi adalah input cairan. Pemantauan sebelum operasi dan setelah operasi terutama pada output cairannya. 
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari diutamakan adalah personal hygiene/kebersihan diri.


Sumber : http://e-medis.blogspot.com/

0 comments :

Post a Comment