Dokumen Keperawatan

Sunday 20 April 2014

Laporan Pendahuluan Klien Dengan Apendisitis

Apendisitis merupakan penyakit bedah mayor yang paling sering terjadi walaupun apendisitis dapat terjadi pada setiap usia, namun paling sering orang dewasa muda. Sebelum era antibiotik mortalitas penyakit ini tinggi.

PATOGENESIS

Apendiks vermiformis merupakan sisa apeks sekum yang pada manusia fungsinya tidak diketahui apendiks merupakan tabung panjang, sempit (sekitar 6 sampai 9 cm). Pada apendiks ini terdapat arteria apendikularis yang merupakan “end-artery”. Pada posisinya yang normal apendiks terletak pada dinding abdomen.
Apendisitis merupakan suatu peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut. Tanda patogenetrik promer diduga karena obstruksi lumen.
Biasanya oleh fekolit (feses keras). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus mengakibatkan pembengkakan. Infeksi dan ulserasi. Peningkatan tekanan intraluminal dapat menyebabkan oklusi end-artery apendikularis. Bila keadaan ini dibiarkan berlangsung terus biasanya menyebabkan nekrosis gangren dan ferfusi.

GAMBARAN KLINIS

Pada kasus apendisitis akut yang klasik, gejala-gejala permulaan adalah nyeri atau perasaan tidak enak sekitar umblikus diikuti oleh anoreksia nausea dan muntah gejala-gejala ini umumnya berlangsung 1-2 hari.
Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke kuadran kanan bawah dan mungkin terdapat nyeri tekan sekitar titik NC burney kemudian dapat timbul spasme otot dan nyeri lepas. Biasanya ditemukan demam ringan dan leukositus moderat. Bila ruptur apendik terjadi nyeri seringkali hilang secara dramatis untuk sementara.

 

KOMPLIKASI

a.            Perforasi
Terjadi pada 20% pasien rasa sakit yang bertambah demam tinggi rasa nyeri yang menyebar dan jumlah leukosit yang tinggi merupakan serta kemungkinan terjadinya perforasi.
b.            Peribritis
Difus atau umum peritoritis ini merupakan salah satu akibat perforasi periroritis disertai rasa sakit yang hebat, rasa nyeri kembung, demam serta keracunan.
c.            Abses Apendik
Merupakan sebab lain dari perforasi. Terasa suatu masa lunak dikuadran kanan bawah atau di daerah peiris. Massa ini pula-pula berupa piegme tetapi dapat berkembang menjadi rongga yang mengandung nanah.
d.            Pileflebitis (tromboprebitis septik uera portas)

PENGOBATAN

a.      Persiapan sebelum operasi
1.        Kalau diagnosis tak pasti maka pasien harus diamati dan periksa abdomen serta pelvisnya pada interval waktu TH. Tak ada yang boleh diberikan melewati mulut di tunda sampai ada keputusan bila pasiennya tak merasa sakit hebat.
2.        Selang nasogastruk dimasukkan kalau abdomen kembung atau kalau pasien mengalami keracunan (toksik)
3.        Anak muda yang mengalami appendiksitis sederhana sering tidak perlu mendapatkan tambahan cairan IV elektrolit Baya lanjut usia dan psien yang sakit parah harus diganti apa yang kurang sebelum mereka mengalami operasi.
4.        Kalau diperkirakan ada operasi maka diberikan antibiotika demam tinggi terutama pada anak kecil harus diturunkan sebelum anak itu diberi anostesi.

b.      Operasi
1.        Appendiktomi merupakan satu-satunya pengobatan appendiksitis sederhana atau appendiksitis perporesi yang disertai peritonitis kalau tersedia fasilitasnya. Kalau tidak diberikan gannya antibiotika IV dosis tinggi.
2.        Kalau appendik dibuang apabila appendiknya mengalami porperasi bebas maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis atau antibiotika drainase tak berguna kecuali terdapat abses yang berbatas tegas.
3.        Abses appendiks diobati dengan antibiotika IV masanya mungkin mengecil atau abses mungkin memerlukan drainase dalam jangka waktu bebreapa hari. Appendiktomi dilakukan apabila abses drainase dilakukan operasi efektif sesudah 6 minggu-3 bulan.

c.      Perawatan sesudah operasi
1.        Appendiksitis sedrhana pada hari pertama pasien sudah mulai berjalan tak perlu dilakukan pengisapan nasogastrik antibiotika tidak diperlukan. Cairan IV dihentikan kalau cairan oral sudah mulai diberikan pada hari ke 2 atau ke 3. dIet diberikan dengan cepat.
Pasien bisa meninggalkan rumah sakit atau keluar dari perawatan RS dalam 3-5 hari sesudah operasi dan sudah dapat aktif kembali seperti semula dalam jangka waktu 3 minggu.
2.        Appendiksitis perforasi pengobatan tergantung dari berat tidaknya penaykit biasanya dilakukan pengisapan nasogastrik antibiotika untuk 5-7 hari dan pemberian cairan IV untuk jangka waktu yang lama. Pasien yang penyakitnya kritis memerlukan perawatan yang insentif.

d.         Komplikasi
Infeksi terjadi pada 10% atau lebih penderita appendisitis yang mengalami perperasi kalau insisi pada kulit ditutup primer abses abdomen khususnya di daerah pelvis dan subfrenik diakibatkan karena perperasi yang disertai dengan pentonitis. Penyumbatan  usus halus akibat adhesi dapat juga terjadi abses hati merupakan akibat plebhitis.

PROGNOSIS


Angka kematian 0-0,3% pada appendiksitis sederhana dan  df atau lebih pada yang sudah mengalami porferasi pada anak kecil dan orang tua porferasi dapat menyebabkan kematian sekitar 10-15%. Porferasi dan kematian diakibatkan karena pasien terlambat memeriksakan diri atau karena keterlambatan ahli bedah atau dokter yang bersangkutan.

0 comments :

Post a Comment