Dokumen Keperawatan

Friday 11 April 2014


dokumenkeperawatan.blogspot.com


Kisah Riska, Gadis Cilik yang Tak Menyerah pada 2 Kanker yang Diidapnya - ( TRUE STORY ) 
Jakarta - Pipinya chubby menggemaskan. Rambutnya panjang sebahu, kulitnya putih bersih, dan wajahnya selalu ceria. Itulah Riska Pradita, pasien kanker anak di RS Dharmais. Sepintas Riska memang tidak seperti anak yang sedang sakit kanker. Namun siapa sangka dia sedang berjuang menghadapi dua kanker yang tengah menggerogoti tubuhnya.

"Jadi Riska ada kanker limfoma dan ada leukemia juga," ucap sang ibunda yang hanya ingin disapa sebagai Mama Riska saat ditemui detikHealth di RS Dharmais, Jl pada Jumat (4/4) dan ditulis pada Rabu (9/4/2014).

Mulanya gadis 13 tahun itu mengeluhkan adanya benjolan di tengkuknya. Sebenarnya tidak terasa gatal atau sakit, hanya saja benjolan itu membesar sehingga membuat ibunya khawatir. Akhirnya Riska dibawa ke dokter dan dokter melakukan operasi. Rupanya masalah tidak berhenti sampai di situ. Benjolan itu muncul lagi, dan bahkan tumbuh di tempat lain.

"Tumbuh di leher kiri sini dua, Kak. Juga tumbuh di bawah ketiak dan di sini," ucap Mama Riska sambil menunjuk punggung bawah. Kata dokter ini sebenarnya limfoma. Kesalahan kemarin karena benjolan awal langsung dioperasi. Sekarang Riska menjalani kemoterapi, sambungnya sembari menyebut kanker limfoma anaknya telah mencapai stadium 4. Limfoma adalah kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal.

Menurut Mama Riska, pada saat Jakarta dilanda banjir pada Januari lalu, Riska sedang ngedrop. Bocah yang masih duduk di kelas dua SMP itu begitu lemas dan pucat. Keluarganya terpaksa menunggu air banjir di seputaran Tanjung Priok, tempat tinggalnya, surut terlebih dahulu. Setelah itu, dengan bantuan kendaraan tetangga, Riska dibawa ke RS Dharmais.
"Di situ diketahui Riska ada limfoma dan leukemia," sambung Mama Riska.

Kemoterapi yang dijalani Riska membuahkan hasil. Benjolan di tubuhnya perlahan menyusut dan mulai menghilang, saat dia sudah menjalani empat kali kemoterapi.

"Awalnya dia selalu marah-marah karena nggak bisa sekolah. Tapi guru-guru dan kepala sekolahnya baik. Mereka datang ke sini dan memberi tahu Riska agar dia sembuh dulu. Setelah sembuh baru sekolah lagi. Ini anaknya memang rajin ke sekolah. Banjir saja dia datang ke sekolah, jadi kalau nggak masuk dia nggak suka," tutur Mama Riska.

Akhirnya Riska mengerti akan kondisi yang dihadapi. Dia pun bertekad untuk segera sembuh agar bisa kembali ke sekolah. Beberapa orang yang menjalani kemoterapi umumnya berat badannya menyusut. Maklum efek kemoterapi adalah munculnya perasaan mual sehingga tidak enak makan. Namun Riska tidak mau efek itu menguasai tubuhnya.

"Kalau habis kemo, dia minta makanan dan minuman yang hangat. Riska ini berusaha melawan, jadi berat badannya malah bertambah. Lihat nih Kak, pipinya malah besar kan," kata Mama Riska sambil tertawa. Dia menyebut untuk pengobatan Riska, sama sekali tidak keluar biaya dari kantung pribadi karena telah ditanggung oleh BPJS melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Riska sendiri mengaku dirinya memang tidak enak makan setelah menjalani kemoterapi. "Selama dua hari pasti mual, nggak enak makan. Tapi kalau dikasih yang hangat-hangat bisa berkurang," ujar bocah yang menyukai pelajaran Tata Busana dan suka menggambar desain baju ini.

Riska tampaknya terlihat cuek dan tidak terlalu memikirkan penyakitnya. Untuk membunuh sepi di rumah sakit, dia memainkan aneka game di handphone. Kekuatan Riska untuk sembuh dari penyakit tumbuh karena dorongan ibunda, ayah, dan kakak-kakaknya. Tak berlebihan memang karena bagi anak dengan kanker, dukungan dari orang-orang terdekat sangat dibutuhkan agar mereka tidak merasa sendiri dalam perjuangannya mengalahkan kanker.

Bantuan

Tidak semua biaya pengobatan bisa dipenuhi oleh JKN. Nah, jika Anda ingin membantu anak-anak dengan kanker yang dirawat di RS Dharmais, ada beberapa yayasan yang bisa membantu menyalurkan bantuan Anda. Tapi hati-hati, terkadang ada orang yang tidak bertanggung jawab mencatut nama-nama yayasan yang bergerak untuk kemanusiaan demi kepentingan pribadi. Perhatikan baik-baik saat Anda akan memberikan donasi.

Berikut ini beberapa yayasan bisa membantu menyalurkan bantuan Anda:

1. Yayasan Pita Kuning

Jika Anda ingin berdonasi, bisa mengirimkan uang bantuan ke Mandiri Cab. Rumah Sakit Kanker Dharmais a/n Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia No Rekening 117.000.160100.4

Atau bisa juga ke BCA Cab. Wisma Asia a/n Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia No Rekening 0844287778

Kalau Anda kebetulan tidak memiliki dana untuk disumbangkan tapi memiliki waktu. Maka bisa hadir untuk menghibur pasien kanker anak yang bertempat di Ruang Anak lt.4, Rumah Sakit Kanker 'Dharmais' dengan menghubungi Erwin Fauzi di nomor telepon 08161332946 atau email erwin_palu79@yahoo.co.id pada hari Senin-Jumat.

Jika Anda tidak memiliki waktu dan uang, maka Anda masih punya kesempatan untuk membantu dengan menjadi penghubung. Maksudnya adalah jika Anda tahu ada orang yang bisa membantu (dalam hal uang dan waktu), Anda bisa sampaikan mengenai kegiatan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia ke mereka.

2. Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)
Yayasan lain yang bisa membantu penyaluran dana Anda adalah Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI). Donasi Anda dapat dikirim melalui rekening:

Bank BCA Cabang Kemang 286 300 9090
Atas nama: Yayasan Onkologi Anak Indonesia

Bank Mandiri Cabang RS Kanker Dharmais 116-000108-7163
Atas nama: Yayasan Onkologi Anak Indonesia

Setelah mengirim donasi, Anda dapat mengirim tanda bukti melalui fax ke Yayasan Onkologi Anak Indonesia di 021-5681612 atau melalui email info@yoaifoundation.org, agar nama Anda tercantum dalam daftar nama donatur.

3. Yayasan Anyo Indonesia (YAI)

Yayasan ini juga bisa memfasilitasi bantuan Anda untuk anak-anak dengan kanker. YAI, sebagaimana YOAI, menyediakan rumah singgah sementara untuk pasien kanker anak dan keluarganya yang tengah menjalani pengobatan di RS di Jakarta. Biaya tinggal di sana pun sangat terjangkau, yakni Rp 5.000, di mana sudah termasuk biaya makan.

Donasi bisa dikirim ke nomor rekening Yayasan Anyo Indonesia di BCA dengan nomor 084-524-4010 dan di rekening Bank Mandiri dengan nomor 164-0000-582421

Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi YAI di nomor telepon 021-5346529

Sumber : detikHealth

0 comments :

Post a Comment