TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1.
Pengkajian
a.
Pengumpulan Data
1)
Identitas
a)
Anak
Nama : Anak. D
Tanggal lahir : 6-12-2003
Umur : 2,5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : -
Anak ke : 1 (Satu)
Tanggal masuk : 5-07-2006
Tanggal dikaji : 5
-07-2006 jam 11:30 WIB
Diagnosa medis : Demam
kejang
No. Reg : 060705 – 0001
b)
Orang tua
Nama ayah : Tn. R
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Sunda
Nama ibu : Ny. N
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Tani Mulya RT 04 RW 05 Padalarang
2)
Riwayat Kesehatan
a)
Riwayat Penyakit Sekarang
(1)
Alasan Masuk Rumah Sakit
Dua
hari sebelum masuk rumah sakit (tanggal 3-07-2006),klien batuk-batuk,BAB
mencret 3 kali dengan konsistensi encer tidak disertai darah.klien juga
mengalami panas badan yang tinggi kemudian klien dibawa ke UGD RS.Dustira
cimahi jam 19:00 WIB dengan diagnosa sementara demam kejang sehingga oleh
dokter jaga dianjurkan untuk dirawat di ruang perawatan IV RS Dustira Cimahi.
(2)
Keluhan Utama Saat Dikaji
Ibu
klien mengatakan,Klien batuk-batuk,mencret 3 kali dengan konsistensi encer
tidak disertai dengan demam kejang,demam kejang bertambah apabila klien terlalu
hiper aktifitas dan menangis,kejang demam berkurang apabila klien istirahat dan
berbaring ditempat tidur,lama nya kejang pada klien sekitar 5 menit.
b)
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ibu klien mengatakan,klien sebelumnya
belumpernah dirawat dan belumpernah mengalami sakit seperti ini.
c)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Orang tua klien mengatakan bahwa
dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien.
d)
Struktur Keluarga
klien merupakan anak
I ,Ayah klien anak 2 dari 4 bersaudara sedangkan ibu nya anak 2 dari 3
bersaudara klien tinggal bersama kedua orang tua nya.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Keluarga
yang meninggal
: Garis
Perkawinan
: Garis
Serumah
3)
Pola Kebiasaan
No
|
Pola
Kebiasaan
|
Sebelum
Sakit
|
Saat
dikaji
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Pola Nutrisi
a.
Makanan
-
Frekuensi
-
Jenis
-
Porsi
-
Keluhan
b.
Minum
-
Jumlah
-
Jenis
Pola Eliminasi
a.
BAB
-
Frekuensi
-
Konsistensi
-
Warna
-
Bau
-
Keluhan
b.
BAK
-
Frekuensi
-
Warna
-
Bau
-
Keluhan
Pola istirahat dan tidur.
a.
Tidur Siang
-
Kuantits
-
Kualitas
b.
Tidur Malam
-
Kuantitas
-
Kualitas
Pola aktivitas dan bermain
Persoal hygiene
a.
Mandi
b.Gosok gigi
c.
Keramas
d.
Ganti pakaian
e.
Gunting kuku
|
3x4 /hari
nasi, lauk ,sayur, buah
1 porsi habis
tidak ada
1500-1750 CC /hari dihitung menggunakan gelas ukur belimbing 1
gelas 250 ml.
Air putih, Susu ; Dancow, Susu bendera
1-2x /hari
lembek
kuning tengguli
khas
tidak ada
3-4x /hari
kuning
khas
tidak ada
2-3 jam (kadang-kadang)
nyenyak
10-11 jam
nyenyak
klien bermain dengan teman sebayanya
3x /hari dengan sabun mandi
3x /hari dengan pasta gigi
2x /minggu memakai sampo
3x /hari
2x /minggu
|
2x /hari
bubur, sayur, lauk, buah
3-4 sendok makan
tidak nafsu makan
1000-1750 CC /hari
dihitung menggunakan gelas ukur belimbing 1 gelas 250
ml.
Air putih, Susu ; Dancow
3x /hari
encer
agak kehijauan
khas
mencret
2-3 /hari
kuning
khas
tidak ada
1-2 jam
klien sering terbangun
9-10 jam
klien sering terbangun
klien hanya dapat berbaring ditempat tidur
dan bermain sendiri ditempat tidur dengan alat bermain mobil-mobilan.
2x /haridiseka menggunakan sabun
belum pernah
sejak masuk RS belum pernah
2x /hari
belum pernah
|
a)
Bermain dan Rekreasi
(1)
Bermain dan akyivitas,
dilakuakan oleh anak setelah jam makan pagi dari jam 07.30-10.00 kemudian pada
sore haridilakukan setelah mandi sore dari jam 16.oo-17.00 WIB.
(2)
Jenis permainan : bermain
mobil-mobilan.
(3)
Rekreasi : ibu klien kadang-kadang
membawa anaknya untuk
berekreasike kebun binatang.
b)
Kebersihan : anaknya tidak
pernah dimandikan selama
diawat dirumah sakit jai anaknya terlihat
kotor dan bau.
4)
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan.
a.
Pertumbuhan
Setelah dilakukan pengkajian.
Bahwa pertumbuhan adalah peningkatan dalam berat badan
atau ukuran dari seluruh atau sebagai organisme (Rossa 1994:3).
-
Berat badan klien setelah
dilakukan penimbangan adalah 12,3 kg (nilai normal 13,9 kg).
-
Tinggi badan klien setelah
diukur 92 cm (nilai normal 96 cm)
-
Jumlah gigi susu pada klien
sudah lengkap.
b.
Perkembangan.
Setelah dilakukan
pengkajian.
Bahwa
perkembangan adalah Multifaktorial dan merupakan
saling pengaruh
antar faktor watak,lingkungan dan biofisik.
Perkembangan
klien dilihat dari :
-
Klien menyebutkan nama pertama
dan terakhir.
-
Klien dapat menikmati irama dan
lagu.
5)
Reaksi Hospitalisasi
Orang
tua klien mengatakan bahwa pada saat masuk ruangan perawatan, klien tidak mau
ditinggalkan keluarganya (ibunya) dan tidur klien gelisah serta tidak mau makan
pada waktu dilakuakn tindakan keperawatan klien tidak merasa ketakutan.
6)
Kepribadian dan Riwayat Sosial
a.
Pola mengasuh anak
Menurut
orang tua klien bahwa klien diasuh oleh orang tua sendiri.
b.
Hubungan dengan teman bermain
Menurut
orang tua klien bahwa klien senang bergaul dengan orang lain dan mempunyai
teman bermain yang sebaya dengan klien.
c.
Hubungan antar keluarga
Menurut
orang tua klien bahwa hubungan dalam keluarga harmonis tidak ada perselisihan
satu sama lain.
d.
Tempramen klien
Menurut
orang tua klien periang dan mempunyai sifat.
7)
Pemeriksaan Fisik
a)
Keadaan umum : klien
terlihat lemah
Kesadaran
: compos mentis
GCS : E= 4, M= 5, V= 6
b)
Antropometri
Berat badan : 12,3 Kg
Tinggi badan : 96 cm
c)
Tanda Vital
Suhu
tubuh : 39,50c
Denyut nadi : 115x
/menit
Pernafasan : 32x /menit
Tekanan darah : 40/60
mmHg
d)
Pemeriksaan umum
(1)
Kepala
(a)
Bentuk Simetris.
(b)
Penyebaran rambut merata.
(c)
Rambut berwarna hitam.
(d)
Tidak ada benjolan.
(e)
Tidak berketombe dan tidak
kotor
(f)
Tidak ada lesi
(2)
Mata
(a)
Bentuk : simetris antara mata kiri dan kanan
(b)
Gerak mata : dapat bergerak kekiri, kekanan,
keatas, dan
kebawah
(c)
Konjungtiva : tidak anemis
(d)
Sklera : tidak ikterik
(e)
Kornea : normal berwarna kecoklatan dan
Jernih.
(f)
Kelopak mata : normal tidak ada Edema
(g)
Reflek pupil : terhadap cahaya positif (bila
didekatkan
cahaya reflek pupil
miosis)
(3)
Hidung
(a)
Bentuk hidung : simetris
(b)
Mukosa hidung : lembab berwarna merah muda.
(c)
Septum : berada ditengah
(d)
Penyumbatan, pendarahan, sekret
: tidak ada
(e)
Fungsi penciuman : belum bisa
membedakan
penciuman .
(4)
Mulut
(a)
Bentuk besar : simetris
(b)
Warna : merah muda
(c)
Mukosa bibir : lembab
(d)
Lesi, lecet : tidak terdapat lesi dan lecet
(e)
Lidah : bersih
(f)
Jumlah gigi : 18
(g)
Gusi tidak berdarah
(h)
Tonsil : tidak ada pembesaran
(5)
Telinga
(a)
Bentuk : simetris
(b)
Letak : sejajar dengan sudut mata
(c)
Keadaan membran timpani :
bersih
(d)
Tidak terdapat serumen.
(6)
Leher
(a)
Gerakan leher bebas pada semua
arah.
(b)
Trachea terletak ditengah.
(c)
Tidak ada pembesaran pada
kelenjargetah bening maupun kelenjar tiroid.
(d)
Tidak ada peningkatanvena
jugolaris.
(7)
Dada
Bentuk :
simetris
Lesi/lecet :
tidak ada
Frekuensi nafas :
32x /menit
Retraksi dinding dada : tidak ada.
(a)
Paru-paru.
Ekspansi paru :sama
kanan dan kiri
Suara nafas tambahan :
ronki tidak ada, wheezing
tidak
ada, resonan tidak ada.
(b)
Jantung
Bunyi jantung :
regulr
Heart rate :
115x /menit
(8)
Perut
(a)
Bentuk perut simetris
(b)
warna kulit putih
(c)
bentuk lembut dan datar.
(d)
Bising usus 7x /menit pada kuadran kiri bawah
(e)
Tidak ada pembesaran hepar maupun lien
(f)
Tidak ada pembesaran pada ginjal
(9)
Kulit
(a)
Turgor kulit baik (kurang dari
1 detik)
(b)
Keadaan berkeringat dan kotor.
(c)
Kulit teraba lengket.
(10)
Ekstermitas
(a)
Ekstermitas atas
-
Klien mampu fleksi, ekstensi, abduksi,
adduksi, dan rotasi.
-
Tidak terdapat edema
-
Reflek biceps
-
teriseps
untuk melakukan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi dengan bantuan perawat karena
anak masih belum mengerti pada tangan kanan terpasang infus dengan skala
kekuatan otot +5 +5
a)
Riwayat
Kehamilan dan Persalinan
(1)
Prenatal
(a)
Kehamilan ke-4 (empat)
(b)
Penerimaan kehamilan, ibu klien
mengatakan kurang siap dengan kehamilannya karena terlalu dekat selisih umurnya
dengan anaknya yang ke-3 + 9 bulan
(c) Kesehatan ibu selama mengandung baik.
(d)
Makanan pantangan selama hamil
tidak ada.
(e)
Keluhan selama hamil hanya mual
dan muntah saja terjadi pada trimester 1.
(f)
Obat-obatan yang pernah diminum
selama hamil hanya Vitamin dan penambah darah saja (viliron, vilirad).
(2)
Natal
(a)
Bayi lahir ditolong oleh paraji
(b)
Jenis persalinan spontan
(c)
Keadaan waktu bersalin baik
(d)
Posisi janin waktu lahir :
kepala
(3)
Post Natal
(a)
Kesehatan ibu baik tidak ada
pendarahan post partum
(b)
Kesehatan bayi sehat
(c)
Nutrisi : klien minum susu ASI
hanya sampai umur 1 bulan, selebihnya susu formula
(4)
Reflek fisiologis
(a)
Moro (+)
(b)
Sucking (+)
(c)
Rooting (+)
(d)
Tonic neck (+)
(e) Babynsky (+)
(f) Menggenggam (+)
(g) Glabela (+)
i.
Data biologis
Tabel
3.1
Data
Biologis
No
|
Kebiasaan
sehari-hari
|
Sebelum
sakit
|
Saat
dikaji (5 Juli 2006)
|
1
2
3
4
5
|
Pola nutrisi
a. Jenis susu yang
diberikan.
b. Cara pemberian
c. Nafsu makan
d. Jumlah
Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Keluhan
b. BAK
Frekuensi
Warna
Jumlah
Bau
Keluhan
Pola istirahat
tidur
a. Tidur siang
b. Tidur malam
c. Keluhan
d. Kualitas
Pola aktivitas dan bermain
Personal hygiene
a. Mandi
b. Keramas
c. Ganti pakaian
d. Gunting kuku
|
Susu formula
Memakai dot
tanpa direbus
Baik
+ 600 cc/hari
2-3 x/hari
berbentuk
kuning
tidak ada
keluhan
10-12 x/hari
kuning jernih
+ 200 cc
khas
tidak ada
4 – 5 jam
(09.00 – 11.00 & 13.00 – 15.00)
9-10 jam (20.00
– 06.00)
tidak ada
keluhan
Nyenyak
klien dapat beraktivitas secara bebas (tertawa) dan sering bermain bersama ibunya.
2 x/hari (pakai sabun)
2 x/seminggu
celana basah langsung diganti
bila panjang
|
Susu formula
Memakai dot direbus
Kurang
400 cc/hari
+ 5 x/hari (200 cc/hari)
cair
kuning agak
kehijauan
BAB mencret
+ 12-14 x/hari
kuning jernih
+ 240 cc
khas
tidak ada
3 – 4 jam (09.00
– 11.00 & 13.00 – 15.00)
+ 10 jam (20.00
– 06.00)
Tidak ada
Nyenyak
aktiftas bayi terbatasi dan sering menangis karena terpasang infus pada
tangan kanan
kadang-kadang
belum pernah
celana basah langsung diganti
bila panjang
|
ii.
Pertumbuhan dan Perkembangan
(1)
Pertumbuhan
(a)
Pertumbuhan panjang badan bayi
R pada saat dilakukan pengkajian adalah normal yaitu 55 cm (panjang badan
normal pada usia 2 bulan menurut standar NCHS 52,8 – 58,1 cm)
(b)
Pertumbuhan berat badan bayi R
pada saat dilakukan pengkajian adalah kurang dari normal yaitu 3,2 kg sedangkan
berat badan yang normal pada anak usia 2 bulan yang terdapat pada standar NCHS
adalah 3,6 – 5,2 kg.
(c)
Pertumbuhan lingkar kepala pada
saat dilakukan pengkajian adalah lebih dari normal yaitu 55 cm (lingkar kepala
normal pada usia 2 bulan menurut standar NCHS 35 – 41 cm).
(2)
Perkembangan
Pada saat pengkajian ibu klien mengatakan bahwa bayi R pada
saat di rumah telah memiliki perkembangan :
(a)
Motorik kasar
(1)
Mengangkat kepala saat
tengkurap
(2)
Mengangkat kepala sambil
berbaring terlentang
(3)
Berguling dan terlentang ke
miring
(b)
Motorik halus
(1)
Melakukan usaha yang betujuan
untuk memegang suatu objek
(2)
Memasukan benda ke dalam mulut
(3) Memegang benda dengan kedua tangan.
(c) Perkembangan sensoris
Membedakan
rasa manis dan asam
(d) Perkembangan kognitif
Aktivitas berpusat disekitar tubuh
(e) Perkembangan bahasa
Mendekut
(f) Perkembangan psikoseksual
Berfokus pada
tubuh – mulut
(g) Perkembangan psikososial
(1) Tersenyum pada wajah manusia
(2) Menangis menjadi ssesuatu yang berbeda
(3)
Diam saja jika ada orang asing
(3)
Bahasa
Pada saat dikaji bayi R menangis bila kondisinya tidak
nyaman (popok basah sehabis BAB dan BAK), terkadang bayi R mengeluarkan suara. (tidak
ditemukan kesenjangan pada pengkajian bahasa)
(4)
Kognitif
Pada saat dilakukan pengkajian pada bayi R terlihat
klien secara sadar mengulangi aktivitas (tidak ditemukan kesenjangan pada
pengkajian kognitif).
(5)
Sosialisasi
Bayi R terlihat tersenyum ketika bercanda bersama ibunya
(tidak ditemukan kesenjangan pada pengkajian kognitif).
iii.
Riwayat Imunisasi
Ibu klien
mengatakan klien belum pernah mendapatkan imunisasi seperti Hepatitis 1 dan 2,
BCG, DPT 1dan POLIO
iv.
Kepribadian Dan Riwayat Sosial
(1) Yang mengasuh anak adalah ibu dan bibi
klien
(2) Hubungan dengan teman bermain : belum
tampak
(3) Kebiasaan : tidur dan bermain bersama
ibunya
(4)
Tempramen : menurut ibunya
watak anaknya pendiam, menangis bila terasa kurang nyaman.
v.
Reaksi Hospitalisasi
Menurut orang tua klien pada saat masuk
Ruang Perawatan klien tidak mau ditinggalkan orang tua, terlihat dari tidur
klien yang gelisah dan sering menangis, dan orang tua klien tidak merasa cemas
atau takut karena sakit yang dialami klien pasti ada obatnya.
vi. Pemeriksaan Fisik
(1)
Keadaan Umum
(a)
Keadaan bayi : agak lemah
(b)
Kesadaran : compos mentis
GCS =
15
E =
4 (membuka mata spontan)
M =
6 (melakukan perintah dengan benar)
V =
5 (respon verbal baik)
(2)
Tanda-tanda vital
(a)
Suhu : 36,20 C
(b)
Respirasi : 40 x/menit
(c)
Heart rate : 160 x/menit
(3)
Antropometri
(a)
Berat badan : 3,2 Kg
(b)
Tinggi badan : 55 cm
(c)
Lingkar kepala : 35 cm
(d)
Lingkar dada : 35 cm
(e)
Lingkar lengan atas : 8 cm
(f)
Lingkar perut : 32 cm
(4)
Pemeriksaan Umum
(a)
Kepala
- Bentuk kepala simetris
- Pontanel : Posterior
sudah menutup
: Anterior belum menutup dan sedikit cekung
(1)
Rambut
(a)
Distribusi rambut merata
(b)
Rambut berwarna hitam
(c)
Kulit kepala kotor, tidak ada
lesi
(2)
Mata
(a)
Bentuk dan pergerakan simetris
(b)
Konjungtiva tidak anemis
(c)
Sklera ikterik
(d)
Reflek pupil terhadap cahaya (+)
positif (miosis)
(e)
Kelopak mata agak cekung
(f)
Air mata pada saat menangis air
mata klien sedikit keluar.
(3)
Hidung
(a)
Mukosa hidung lembab
(b)
Septum nasal di tengah
(c)
Pengeluaran sekret tidak ada
(d) Lubang hidung kanan terpasang O2
+ ½ liter
(e) Lubang hidung kiri terpasang NGT
(4)
Mulut
(a)
Bibir
- Simetris atas dan bawah
- Berwarna merah muda
- Tidak ada sianosis pada bibir
- Keadaan bibir kering
(b)
Gusi dan gigi
Gigi belum tumbuh, terdapat gusi berwarna merah muda.
(c)
Lidah
- Berwarna merah muda, agak
kotor
- Mukosa lembab
(d)
Pharing
- Mukosa sekitar pharing lembab
- Ovula naik ketika klien menangis
- Tidak ada pembesaran pada tonsil
(b)
Leher
(1) Gerakan leher baik tidak ada kaku kuduk
(2) Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid,
tidak ada peningkatan vena jugolaris.
(c)
Dada
(1)
Dada anterior
(a)
Gerakan simetris kiri dan kanan
(2)
Paru-paru
(a)
Suara nafas pada trakea broncial,
pada bronchus bronchovesikuler pada paru vesikuler
(b)
Frekuensi nafas : 40 x/menit
(c)
Tidak ada bunyi wheezing, ronchi
dan stridor
(3)
Jantung
(a)
Heart rate 160 x/menit
(b)
Irama jantung reguler S1,
S2
(4)
Dada posterior
(a)
Bentuk normal
(b)
Tidak terdapat lesi
(d)
Abdomen
(1)
Abdomen tidak terdapat distensi
(2)
Bising usus (+) meningkat (14
x/menit) pada kuadran kiri bawah
(3) Tidak terdapat nyeri tekan pada saat di
palpasi
(4)
Hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
(5)
Turgor kulit pada abdomen baik
(dapat kembali dalam 1 detik).
(e)
Ekstremitas
(1)
Atas (tangan)
(a)
Pergerakan aktif
(b)
Akral hangat
(c)
Kuku kotor dan panjang
(d)
Kuku tidak sianosis
(e)
CRT kembali dalam satu detik
(f) Terpasang infus KAEN 3B pada tangan kiri
12 gtt/menit.
(g)
Kekuatan otot +5 +5
(2)
Bawah
(a)
Pergerakan aktif
(b)
Tidak terdapat oedema
(c)
Akral hangat
(d)
Kuku panjang dan kotor
(e)
Jumlah jari kaki lengkap (10)
(f)
Kekuatan otot +5 +5
(f)
Genetalia dan anus
(1)
Genetalia
Terdapat kemerahan pada daerah scrotum,
scrotum tidak ada pembesaran.
(2)
Anus
Di anus dan
daerah sekitar anus berwarna kemerahan.
vii.
Data Penunjang
Nama :
Bayi R
Umur :
2 bulan 5 hari
No. Reg : 060702-0045
Tabel 3.2
Hasil
Pemeriksaan Labolatorium
No
|
Tanggal
|
Jenis pemeriksaan
|
Hasil
|
|
1
|
2 Juli 2006
3 Juli 2006
|
Feaces
-
Warna
-
Konsistensi
-
Lekosit
Hematologi
HB
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
|
Kuning
Encer
0 – 2
8,2 gr/dl
16.000 rb/mm3
24
361
|
Kuning
Berbentuk
Negatif
12,5 – 18,0 gr/dl
4,6 – 11,0 rb/mm3
38 – 51 %
150 – 450 rb/mm3
|
viii.
Therapi tanggal 6 Juli 2006
(1) Infus KA EN 3B 12 gtt/menit
(2)
Lacto B 2 x ½ saset
(3)
Foricef 2 x 200 mg
(4)
Bipanten Cream salep sehabis membersihkan
bekas BAB
ix.
Analisa Data
Analisa Data
Nama : By. R
Umur : 2 bulan 5 hari
No. Reg. : 060702 – 0045
NO.
|
DATA SENJANG
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
DS :
Ibu klien mengatakan klien sering BAB dan
mencret
DO :
-
BAB 5 kali/hari (200 cc).
-
Konsistansi feces cair
-
Feaces berwarna agak
kehijauan
-
feaces berbau
-
Ubun-ubun agak cekung
-
Terpasang
infus KA-EN 3B 12 gtt/menit
-
Berat badan sebelum sakit 3,8
-
Berat badab saat dikaji 3,2
kg
-
Mulut klien kering
-
Air mata klien sedikit saat
menangis
-
Bibir kering
|
Bakteri masuk kedalam saluran intestinal
¯
Iritasi usus
¯
Terjadi peningkatan peristaltik usus
¯
Transit time untuk arbsorpsi terganggu
¯
Sari-sari makanan sulit untuk diserap
¯
Air dan elektrolit terbuang melalui
feaces
¯
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
|
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
|
2
|
Ds :
Ibu Klien Mengatakan Klien mengalami penurunan
berat badan.
DO :
-
Klien sering menangis
-
Berat badan sebelum sakit 3,8
-
Berat badab saat dikaji 3,2
kg
-
Lingkar lengan 8 cm atas
-
Mulut klien kering
-
Badan klien tampak kurus
-
Ibu
klien hanya memberi klien susu pada saat menangis saja + 50 cc/NGT
-
HB = 8,2 gr/dl
|
Intake zat nutrisi kurang
¯
Penurunan berat badan
¯
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
|
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
|
3
|
DS :
Ibu klien mengatakan selama dirawat klien hanya diganti baju saja
setiap hari.
DO :
-
Badan terlihat kotor dan
lengket
-
Kuku klien panjang dan kotor
-
Tercium bau pesing
-
Mulut klien kotor
-
Ibu klien sering bertanya
tentang cara perawatan anaknya
|
Kurang terpaparnya informasi tentang diare
¯
Pengetahuan klien kurang
¯
Kekhawatiran orang tua dalam merawat anaknya
¯
Personal hygiene tidak dilakukan
¯
Personal hygiene tidak terpenuhi
|
Defisit personal hygiene
|
4
|
DS :
Ibu klien mengatakan klien sering BAB 5 x/hari
dengan konsistensi encer
DO :
-
Frekuensi BAB +
5x/hari
-
Terdapat warna kemerahan pada
daerah sekitar anus
-
Klien sering menangis
-
Konsistensi feaces encer
-
Leukosit 16.000 rb/mm3
-
Popok
jarang diganti setelah BAB
|
Frekuensi BAB > 3x/hr
¯
Daerah anus dan sekitarnya sering terkena feaces yang di dalamnya
mengandung asam
¯
Menimbulkan iritasi daerah sekitar anus
¯
Intregitas kulit terganggu
|
Gangguan intregitas kulit.
|
-
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Nama : By. R
Umur : 2 bulan 5 hari
No. Reg. : 060702 – 0045
NO.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TANGGAL DITEMUKAN
|
TANGGAL TERATASI
|
PARAF
|
1
2
3
4
|
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan klien sering BAB
Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat
Defisit personal Hygien berhubungan dengan
kurang pengetahuan orang tua tentang perawatan anaknya
Gangguan intregitas kulit di sekitar anus
berhubungan dengan frekuensi BAB sering
|
5 Juli 2006
5 Juli 2006
5 Juli 2006
5 Juli 2006
|
7 Juli 2006
7 Juli 2006
7 Juli 2006
7 Juli 2006
|
Putu
Putu
Putu
Putu
|
-
Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana
Tindakan Keperawatan
Nama : By. R
Umur : 2 bulan 5 hari
No. Reg. : 060702 – 0045
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
PERENCANAAN
|
PARAF
|
||
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONALISASI
|
|||
1
|
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan bakteri
masuk ke dalam saluran intestinal ditandai dengan :
DS :
Ibu klien mengatakan klien sering BAB dan mencret
DO :
-
BAB 5 kali/hari (220 cc).
-
Konsistansi feces cair
-
Feaces berwarna hijau
-
feaces berbau
-
Ubun-ubunn agak cekung
-
Terpasang
infus KA-EN 3B 12 gtt/menit
-
Berat badan sebelum sakit 3,8
-
Berat badab saat dikaji 3,2
kg
-
Mulut klien kering
-
Air mata klien sedikit saat
menangis
-
Bibir kering
|
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
teratasi dengan kriteria
1. Jangka pendek:
1 x 24 jam setelah dilakukan tindakan
-
BAB normal (1-3 x/hari)
-
Konsistensinya tidak cekung
-
Kelopak mata tidak cekung
-
Mulut tidak cekung
2. Jangka panjang:
Dalam 3x24 jam
-
BB kembali normal (4,3 Kg)
- Keseimbangan cairan stabil (ditandai
dengan klien BAB tidak encer)
|
1. Observasi tanda tanda vital
2.
Observasi tanda-tanda dehidrasi
3. Berikan pasi/susu formula LLM
(Low Lactose Milk)/ susu formula bayi rendah laktosa
4. Observasi intake dan out put
cairan
5. Kolaborasi
pemberian obat diiare dan ati biotik (laktob dan forcef)
|
1. Untuk
mengetahui keadaan tubuh secara dini.
2. Agar
perawatan dapat dilakukan segera.
3. Mengganti cairan yang keluar
tubuh.
4. Untuk mengetahui
balance cairan.
5. obat diare
dapat Membantu proses penyembuhan diare dan antibiotik dapat menghambat
penyebaran virus.
|
Putu
|
2
|
Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
Ds :
Ibu Klien Mengatakan Klien mengalami penurunan
berat badan.
DO :
-
Klien sering menangis
-
Berat badan sebelum sakit 3,8
-
Berat badab saat dikaji 3,2
kg
-
Lingkar lengan 8 cm atas
-
Mulut klien kering
-
Badan klien tampak kurus
-
Ibu
klien hanya memberi klien susu pada saat menangis saja + 50 cc/NGT
-
HB = 8,2 gr/dl
-
BAB 5x sehari
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi
dengan kriteria
1. Jangka
pendek
1 x 24 jam setelah dilakukan tindakan.
-
Klien tidak menangis lagi
-
Air mata klien normal saat
menangis
-
BB klien meningkat 1 – 2 ons
-
Klien minum susu + 360
cc/hari
2. Jangka panjang
3 x 24 jam setelah tindakan
- BB klien menigkat normal (4,3 Kg)
-
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
kembali normal sesuai kebutuhan.
|
1. Observasi
tanda-tanda vital.
2. Timbang
berat badan setiap hari
3. berikan
minum melalui oral (susu formula) bila mengalami kondisi kolaborasi untuk
pemasangan NGT
4. teruskan pemberian pasi sesuai kebutuhan (order
Dokter)
5. lakukan oral hygiene.
|
1. untuk
mengetahui keadaan tubuh secara dini
2. untuk mengetahui
peningkatan atau pengurangan berat badan.
3. untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi, NGT dapat membantu dalam proses pemberian nutrisi
4. agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
5. agar
nafsu makan meningkat dan memberikan rasa nyaman.
|
Putu
|
3
|
Defisit personal Hygien berhubungan dengan kurang pengetahuan
orang tua tentang perawatan anaknya ditandai dengan :
DS :
Ibu klien mengatakan selama dirawat klien hanya diganti baju saja
setiap hari.
DO :
-
Badan terlihat kotor dan
lengket
-
Kuku klien panjang dan kotor
-
Tercium bau pesing
-
Mulut klien kotor
-
Ibu klien sering bertanya
tentang cara perawatan anaknya
-
Mulut klien kotor
|
Gangguan pemenuhan personal hygiene dapat
teratasi dengan kriteria :
1. Jangka pendek
30 menit segera setelah tindakan
-
Badan klien bersih
-
Kuku klien bersih dan pendek
-
Klien terlihat segar
-
Dapat tidur nyenyak
-
Tidak rewel.
2. Jangka
panjang
Dalam 1 x 24 jam
-
Ibu klien dapat melakukan
personal hygiene secara mandiri
|
1 Memandikan klien sehari 2x
2. ajarkan
cara Bila BAB secepatnya dibersihkan dengan kapas lembab dan langsung
dikeringkan dengan handuk lembut.
3.
Gunting kuku klien
4.
Lakukan oral hygiene
5. Berikan penyuluhan kepada orang tua dan
keluarga klien tentang cara perawatan diri.
|
1. Untuk menjaga kebersihan
diri klien.
2. Untuk menjaga integritas kulit
3. Untuk menjaga kebersihan kuku
- memberikan rasa nyaman
- setelah orang tua mengerti dapat membantu
perawat dalam pelaksanaan perawatan diri pada klien.
|
Putu
|
4
|
Gangguan intregitas kulit di sekitar anus berhubungan dengan frekuensi
BAB sering.
DS :
Ibu klien mengatakan klien sering BAB 5 x/hari
dengan konsistensi encer
DO :
-
Frekuensi BAB +
5x/hari
-
Terdapat warna kemerahan pada
daerah sekitar anus
-
Klien sering menangis
-
Konsistensi feaces encer
-
Leukosit 16.000 rb/mm3
-
Popok
jarang diganti setelah BAB
|
Gangguan integritas kulit tidak terjadi karena
kriteria :
1. Jangka pendek
1 x 24 jam setelah diberikan tindakan
-
Di daerah sekitar anus tidak
kemerahan.
-
Klien tidak menangis
2. Jangka panjang
3 x 24 jam
-
Kondisi kulit disekitar anus normal
- Klien BAB normal (1-3 x/hari)
|
1. Bersihkan bekas BAB
secepatnya.
2.
Hindari pakaian dan stek laken yang lembab
3.
bersihkan bekas BAB dengan kapas lembab, kemudian keringkan dengan kain
lembut.
4. kolaborsi pemberian salep anti
diaper.
5.
libatkan orang tua dalam perawatan klien
|
1 Untuk menjaga
integritas kulit agar tetap kering.
2. Untuk menghindari terjadinya integritas kulit
3. menjaga intregitas kulit
4. dapat membantu proses penyembuha
5. dapat meringankan kerja perawat dalam menjaga intregitas kulit
disekitar anus.
|
Putu
|
4.
Implementasi dan Evaluasi
Implementasi dan Evaluasi
Nama : By. R
Umur : 2 bulan 5 hari
No. Reg. : 060702 – 0045
NO
|
TGL
|
MASALAH
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
PARAF
|
1
|
5 Juli ‘06
Pagi
|
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
|
Jam 10.30 WIB
1.
Mengobservasi
tanda-tanda vital setiap 2 jam.
2.
Mengobservasi tanda-tanda
dehidrasi
3.
Mengobservasi pemberian infus
KAEN 3B (12 gtt/menit makro drip)
4.
Memberikan cairan susu LLM
melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali
5. Melakukan oral hygiene
|
Jam 12.00
WIB
S : Ibu klien mengatakan dari
tadi pagi klien sudah BAB 2 kali
O : Tanda-tanda Vital
-
HR : 160 x/menit
-
R : 40 x/menit
-
S : 36,20 C
-
Klien minum susu formula dan + 30 cc
-
Cairan infus masuk + 70 cc
-
Tugor kulit baik
-
Kelopak mata sedikit cekung
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
Putu
|
2
|
5 Juli ‘06
Pagi
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
Pukul 10.30
1.
mengobservasi tanda-tanda untuk
setiap 2 jam sekali
2.
memberikan
suatu formula melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam.
3.
menimbang BB
Jam 14.00 WIB
4.
Mengajarkan dan mendelegasikan
pemberian cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali kepada
orang tua klien
|
Jam 12.00 WIB
S : Ibu klien mengatakan Bayi R sering menangis
O : Tanda-tanda Vital
-
HR : 160 x/menit
-
R : 40 x/menit
-
S : 36,20 C
-
Klien minum susu formula
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
|
3
|
5 Juli ‘06
Pagi
|
Defisit personal hygiene
|
Jam 09.10 WIB
1.
melakukan personal hygiene
2.
menggunting
kuku klien (kuku kaki)
3.
mengajarkan
orang tua agar membersihkan sisa BAB secepatnya
4.
kontrak
waktu untuk memberikan penyuluhan tanggal 6 Juli 2006.
|
Jam 12.10 WIB
S : Ibu klien mengatakan mulut klien tidak
kotor lagi
O :
-
mulut klien bersih
-
klien tertawa saat mulutnya
diolesi borax gliserin
-
orang tua
klien bersedia untuk diberi penyuluhan tanggal 6 Juli 2006
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan, intervensi 2, 3, 4,
dihentikan
|
Putu
|
4
|
5 Juli ‘06
Pagi
|
Gangguan intregasi kulit
|
Jam 11.30 WIB
1.
membersihkan bekas BAB dan BAK
2.
menciptakan lingkungan tenpat
tidur yang nyaman dengan :
-
mengganti
seprai dan stik laken yang basah
3.
Melibatkan orang tua dalam
membersihkan daerah anus.
|
Jam 13.00 WIB
S : Ibu klien mengatakan setiap
habis BAB langsung dibersihkan dengan menggunakan kapas lembab dan
dikeringkan dengan handuk lembut
O : - kulit Sekitar anus
kemerahan
-
Klien menangis
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjurkan (no 1, 2, 3)
|
Putu
|
1
|
5 Juli ‘06
Siang
|
Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
|
Jam 14.30 WIB
1.Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
2.Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
3.Mengobservasi pemberian infus KAEN 3B (12 gtt/menit makro drip)
4.Memberikan cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali
5.Mengajarkan dan mendelegasikan pemberian cairan susu LLM melalui NGT +
30 cc tiap 4 jam sekali kepada orang tua klien
|
Jam 15.00
WIB
S : Ibu klien mengatakan akan
memberikan cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali
O : Tanda-tanda Vital
-
HR : 155 x/menit
-
R : 40 x/menit
-
S : 370 C
-
Klien minum susu formula dan + 30 cc
-
Tugor kulit baik
-
Kelopak mata sedikit cekung
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
Putu
|
2
|
5 Juli ‘06
Siang
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
Pukul 14.30 WIB
1.mengobservasi tanda-tanda untuk setiap 2 jam sekali
2.memberikan suatu formula melalui NGT + 30 cc
tiap 4 jam.
3.
Mengajarkan
dan mendelegasikan pemberian cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap
4 jam sekali kepada orang tua klien
|
Jam 15.00
WIB
S : Ibu klien mengatakan Bayi R sering menangis
O : Tanda-tanda Vital
-
HR : 155 x/menit
-
R : 40 x/menit
-
S : 370 C
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
Putu
|
3
|
5 Juli ‘06
Siang
|
Defisit personal hygiene
|
Jam 14.30 WIB
1. mengajarkan orang tua agar
membersihkan sisa BAB secepatnya
|
Jam 15.30 WIB
S : Ibu klien mengatakan mengerti cara
membersihkan bekas BAB secepatnya dengan menggunakan kapas lembab dan
dikeringkan dengan handuk lembut.
O :
-
Klien tertidur lelap
-
orang tua
klien mengerti apa yang disampaikan oleh perawat
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
Putu
|
4
|
5 Juli ‘06
Siang
|
Gangguan intregasi kulit
|
Jam 15.00 WIB
1. menciptakan lingkungan
tenpat tidur yang nyaman dengan :
-
mengganti
seprai dan stik laken yang basah
2. Mengingatkan orang tua agar
selalu memperhatikan kebersihan kulit disekitar anus
|
Jam 16.00 WIB
S : Ibu klien mengatakan setiap
habis BAB langsung dibersihkan dengan menggunakan kapas lembab dan
dikeringkan dengan handuk lembut
O : - kulit Sekitar anus
kemerahan
-
Klien menangis
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjurkan
|
Putu
|
1
|
5 Juli ‘06
Malam
|
Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
|
Jam 22.00 WIB
1.
Mengobservasi
tanda-tanda vital setiap 2 jam.
2.
Mengobservasi
tanda-tanda dehidrasi
3.
Mengobservasi
pemberian infus KAEN 3B (12 gtt/menit makro drip)
4.
Memberikan cairan susu LLM
melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali
5.
Mengajarkan dan mendelegasikan
pemberian cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali kepada
orang tua klien
6.
memeberikan
injeksi forisep per IV selang 2 x 200 mg
|
Jam 22.30 WIB
S : Ibu klien mengatakan telah
memberikan cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam sekali
O : Tanda-tanda Vital
-
HR : 145 x/menit
-
R : 44 x/menit
-
S : 37,90 C
-
Klien minum susu formula dan + 30 cc
-
Tugor kulit baik
-
Kelopak mata sedikit cekung
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
Putu
|
2
|
5 Juli ‘06
Malam
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
Pukul 22.00 WIB
1.
mengobservasi tanda-tanda untuk
setiap 2 jam sekali
2.
memberikan
suatu formula melalui NGT + 30 cc tiap 4 jam.
3.
Mengajarkan
dan mendelegasikan pemberian cairan susu LLM melalui NGT + 30 cc tiap
4 jam sekali kepada orang tua klien
|
Jam 22.30
WIB
S : Ibu klien mengatakan Bayi R sudah tertidur
nyenyak
O : Tanda-tanda Vital
-
HR : 145 x/menit
-
R : 44 x/menit
-
S : 37,90 C
-
Klien tertidur nyenyak
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
|
Putu
|
3
|
5 Juli ‘06
Malam
|
Defisit personal hygiene
|
Jam 22.00 WIB
1. mengobservasi
tanda-tanda untuk setiap 2 jam sekali
|
Jam 22.30 WIB
S : Ibu klien mengatakan Bayi R sudah tertidur
nyenyak
O :
-
Klien tertidur lelap
-
HR : 145 x/menit
-
R : 44 x/menit
-
S : 37,90 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
Putu
|
4
|
5 Juli ‘06
Malam
|
Gangguan intregasi kulit
|
Jam 22.00 WIB
1. mengobservasi btanda-tanda untuk setiap 2 jam sekali
2. memeberikan injeksi forisep per IV selang 2 x 200
mg
|
Jam 22.30
WIB
S : Ibu klien mengatakan Bayi R sudah tertidur
nyenyak
O :
-
Klien tertidur lelap
-
HR : 145 x/menit
-
R : 44 x/menit
-
S : 37,90 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
Putu
|
1
|
6 Juli 2006
Pagi
|
Gangguan keseimbangan cairan
|
Jam 10.30 WIB
1.
memberikan susu formula peroral +
50 cc
2.
mengobservasi tetesan infus
3.
menimbang BB
4.
mengobservasi tanda-tanda
dehidrasi
|
Jam 12.00
WIB
S : Orang
tua klien mengtakan klien sudah tidak dipasang NGT lagi.
O :
-
NGT sudah tidak terpasang
-
BB klien 3,6 Kg
-
Klien tidak menangis
-
Fantanel anterior tidak cekung.
-
Turgor kulit
A : masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan (no 1, 2, 3)
|
Putu
|
2
|
6 Juli 2006
Pagi
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
Jam 10.00 WIB
1.
Memberikan minum susu formula 120
cc/oral
2.
menimbang BB
3.
menciptakan lingkungan tenpat
tidur yang nyaman.
|
Jam 12.30
WIB
S : orang tua klien mengatakan klien BB
meningkat
O :
-
BB klien 3,6 Kg
-
Susu formula habis 120 cc
-
Klien tidak menangis.
A : masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dipertahankan
|
Putu
|
3
|
6 Juli 2006
Pagi
|
Gangguan personal hygiene
|
Jam 10.00 WIB
1.
Memandikan klien
2.
melakukan oral hygiene
3.
Menggunting kuku
4.
menciptakan lingkungan tempat
tidur yang nyaman
5.
memberikan
penyuluhan kesehatan tentang diare dan prawatannya
|
Jam 12.30
WIB
S : Ibu klien tahu badan klien bersih
O :
-
Badan klien
bersih
-
Klien
terlihat segar
-
Mulut klien
bersih
-
Ibu klien
mengerti tentang materi penyuluhan yang diberikan
A : masalah teratasi
P :
-
Intervensi no. 3, 5 dihentikan
-
Intervensi
no. 1, 2, 3 dilanjutkan
|
Putu
|
4
|
6 Juli 2006
Pagi
|
Gangguan Intregasi kulit
|
Jam 10.00 WIB
1.
Membersihkan
daerah sekitar perinium
2.
memberikan
suntikan Foricep 2 x 200 mg/IV sampai tanggal 7 Juli 2006
3.
Memberikan salep bipanten cream
4.
mengganti pakaian yang kotor
|
Jam 12.30 WIB
S : Orang tua klien mengatakan
daerah perinium merah
O : - Perinium masih kemerahan
-
Daerah sekitar anus terlihat
bersih
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjurkan
|
Putu
|
1
|
6 Juli 2006
Siang
|
Gangguan keseimbangan cairan
|
Jam 14.00 WIB
1.
memberikan susu formula peroral +
50 cc
2.
mengobservasi tetesan infus
3.
mengobservasi tanda-tanda
dehidrasi
|
Jam 14.30
WIB
S :
Orang tua klien mengtakan klien sudah tidak dipasang NGT lagi.
O :
-
NGT sudah tidak terpasang
-
BB klien 3,6 Kg
-
Klien tidak menangis
-
Fantanel anterior tidak cekung.
-
Turgor kulit
-
Infus 12 gtt/menit
A : masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
Putu
|
2
|
6 Juli 2006
Siang
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
Jam 14.00 WIB
1. Memberikan minum susu formula
120 cc/oral
2. menciptakan lingkungan tenpat tidur yang nyaman.
|
Jam 14.30
WIB
S : orang tua klien mengatakan klien BB
meningkat
O :
-
Susu formula habis 120 cc
-
Klien tidak menangis.
A : masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
|
3
|
6 Juli 2006
Siang
|
Gangguan personal hygiene
|
Jam 14.00 WIB
1. menciptakan lingkungan tempat tidur yang nyaman
|
Jam 14.30
WIB
S : Ibu klien mengatakan klien tertidur lelap
O :
-
Badan klien bersih
-
Klien terlihat segar
-
Mulut klien bersih
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
|
Putu
|
4
|
6 Juli 2006
Siang
|
Gangguan Intregasi kulit
|
Jam 14.00 WIB
1. Membersihkan daerah sekitar perinium
2. Memberikan salep bipanten cream
3. mengganti pakaian yang kotor
|
Jam 14.30
WIB
S : Ibu klien mengatakan kemerahan daerah
disekitar anus berkurang
O :
-
Badan klien bersih
-
Klien terlihat segar
-
Mulut klien bersih
A : masalah teratasi
P : intervensi
dipertahankan
|
Putu
|
4.
Catatan Perkembangan
Catatan Perkembangan
Nama : By. R
Umur : 2 bulan 5 hari
No. Reg. : 060702 – 0045
NO
|
TANGGAL
|
MASALAH
|
EVALUASI
|
PARAF
|
1
|
7 Juli 2006
|
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
|
S : Ibu
klien mengatakan klien BAB 1 kali perhari dan tidak mencret
O :- BAB 1 kali
-
Konsistensi feces lembek
-
Kelopak mata tidak cekung
-
Ubun-ubun tidak cekung
-
Klien tidur nyenyak
A : Masalah teratasi
P : Intervensi pertahankan
|
Putu
|
2
|
7 Juli 2006
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
|
S : Ibu
klien mengatakan BB klien naik menjadi 4 kg.
O :
-
BB 4 kg
-
Klien tidur dipasang lagi
-
NGT tidak dipasang lagi
-
Mulut klien tidak kering
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
Putu
|
3
|
7 Juli 2006
|
Defisit personal hygiene
|
S : Ibu klien mengatakan klien tampak segar dan ceria
O :
-
Badan
klien tampak bersih dan segar, kulit terlihat bersih, kuku tampak bersih dan
pendek
-
Ibu
dapat memberikan pemenuhan personal hygiene secara benar dan mandiri kepada
anaknya.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga
|
Putu
|
4
|
7 Juli 2006
|
Gangguan integritas kulit
|
S : Ibu
mengatakan di daerah anus tidak tampak kemerahan
O :
- Di daerah anus tidak tampak kemerahan
- klien
sering tertawa ketika bercanda dengan ibunya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga
|
Putu
|
5
|
8 Juli 2006
|
Persiapan pulang
|
S : Ibu klien mengatakan klien dirawat di Ruang Perawatan IV kamar 6
(tidak diobservasi lagi) dan menurut perawat ruangan klien sudah bisa pulang
hari ini
O :
-
Klien
di Ruang Perawatan IV kamar 6
-
Badan
klien tampak bersih dan segar
-
Klien
tertawa ketika bercanda dengan ibunya
-
Konsistensi
feaces lembek berbentuk.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
|
Putu
|
c.
Pembahasan
Selama penulis melakukan asuhan
keperawatan pada By. R, terdapat kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan antara
teori yang terdapat pada Bab II dengan realita yang disajikan pada Bab III.
Asuhan keperawatan yang dilaksanakan
penulis pada dasarnya terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan psikososial dan
spiritual bila menghubungkan tinjauan
teoritis dan kenyataan yang ditemukan di lapangan. Penulis menemukan beberapa
masalah yang memerlukan pembahasan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan
yang diberikan yaitu :
1.
Pengkajian
a.
Riwayat Kesehatan
Keluhan pada klien bayi R sesuai
dengan teori yaitu diantaranya BAB sering dengan frekuensi + 5 kali
dengan konsistensi cair dan berbau dan
b.
Pertumbuhan
Pertumbuhan BB pada Bayi R kurang
dari normal yaitu 3,2 kg dimana BB normal pada bayi usia 2 bulan adalah 3,6 –
5,2 Kg.
c.
Riwayat Pertumbuhan
Dalam kasus klien bayi R, motorik
kasar, motorik halus, perkembangan sensoris, perkembangan kognitif,
perkembangan bahasa, perkembangan psikoseksual, psikososial, perilaku
sosialisasi klien sesuai dengan perkembangan bayi umur 1 – 4 bulan yang ada
pada Bab II.
d.
Pemeriksaan Fisik
Sesuai dengan teori, tanda-tanda
vital pada pasien diare biasanya terdapat peningkatan suhu tubuh, respirasi dan
nadi. Pada kepala, ubun-ubun cekung, kelopak mata cekung, mulut dan bibir kering,
sedangkan pada bayi R tanda-tanda vital tidak ada peningkatan dikarenakan
sebelum masuk rumah sakit klien telah mendapatkan terapi dan perawatan, akan
tetapi hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada kepala ubun-ubun agak cekung,
pada kelopak mata agak cekung, karena masih didapatkan BAB sering cair dan
encer (5 x/hari)
e.
Reaksi Hospitalisasi
Berdasarkan teori, anak pada fase
oral biasanya sulit memahami reaksi bayi karena belum dapat mengungkapkan apa
yang dirasakannya, sedangkan pada orang
tua klien tidak ditemukan rasa cemas dan takut, sedih dan perasaan frustasi
sesuai yang ada pada tinjauan teoritis.
f.
Data Penunjang
Pada penyakit diare biasanya
dilakukan pemeriksaan feces dan duodenal intubation untuk lebih menunjang
terhadap penyakit, tetapi pada bayi R tidak dilakukan pemeriksaan feces dan
duodenal intubation oleh perawat ruangan karena keterbatasan dana.
2.
Diagnosa Keperawatan
Secara teori menurut Suriadi (2001 ;
87), diagnosa yang mungkin timbul pada pasien dengan penyakit diare adalah :
a. Kurangnya
volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar
b. Resiko
gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya BAB
c. Resiko
infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi kuman diare atau
kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit
d. Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake
(pemasukan) dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
perawatan anak
f. Cemas dan takut pada anak/orang tua
berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi sakit
Sedangkan
pada saat pengkajian, diagnosa keperawatan yang muncul pasa pasien yang hampir sama
dengan teori adalah :
a.
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan klien sering BAB
b.
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan denga intake yang tidak adekuat.
c.
Defisit
personal hygiene berhubungan dengan kurang pengetahuan orang tua dalam
perawatan anaknya.
d.
Gangguan
integritas kulit disekitar anus berhubungan dengan frekuensi BAB sering.
Hasil dari
pengkajian masalah yang muncul secara teoritis pada kenyataannya tidak muncul
dari bayi R dengan penyakit diare, yang penulis rawat adalah masalah :
a. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan
dengan terinfeksi kuman diare karena perawat telah mengajarkan cara membersihkan
setiap klien habis BAB
b. Cemas dan takut pada anak/orang tua
berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi sakit tidak diangkat karena ibu
klien menyadari anaknya harus dirawat dan klien bisa menyesuaikan dengan
lingkungan rumah sakit
3.
Tahap Perencanaan
Perencanaan asuhan keperawatan pasien
bayi R dengan penyakit diare penulis membuat rencana sesuai dengan langkah
dalam tinjauan teoritis dan mempertioritaskan masalah menurut hirarki Maslow
dan menentukan tujuan yang direncanakan untuk mengurangi masalah yang dialami
pasien.
Perencanaan yang diterapkan oleh
penulis bayi R untuk diagnosa pertama yaitu observasi tanda-tanda vital, observasi
intake dan output cairan. Observasi cairan dan tetesan infus, memberikan obat
antibiotik dan anti diare. Diagnosa keperawatan kedua yaitu menimbang berat
badan setiap hari, mengobservasi tanda-tanda vital, memberikan minum susu
formula LLM melalui NGT / oral sesuai order dokter. Diagnosa keperawatan ketiga
yaitu memandikan klien anjurkan ibu klien untuk memperhatikan kebersihan klien
menggunting kuku, dan memberikan pendidikan kesehatan. Diagnosa keempat yaitu
ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman, ganti alat tenun setiap hari, membersihkan daerah sekitar anus dengan kapas
lembab kemudian di keringkan dengan handuk lembut .
Dalam perencanaan tindakan ini penulis tidak
mengalami banyak kesulitan karena didukung oleh :
a.
Orang tua klien cukup
kooperatif selama perawat memberikan asuhan keperawatan.
b.
Orang tua mengerti tentang
tindakan yang akan dilakukan setelah mendapat penyuluhan kesehatan.
c.
Adanya kerja sama yang baik
antara perawat ,orang tua dengan tim kesehatan yang lainnya.
4.
Implementasi
Pada tahap implementasi, penulis
dapat melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan tujuan dan rencana yang
telah ditetapkan. Pada tahap ini penulis melibatkan peran keluarga dalam
melaksanakan tindakan keperawatan dan didukung tersedianya alat-alat
5.
Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir
dari proses keperawatan. Tahap ini dilakukan untuk menilai keberhasilan rencana
dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
Penulis melaksanakan evaluasi dengan
masalah yang sudah teratasi sesuai dengan kriteria hasil dan kriteria
waktu antara cairan dan elektrolit seimbang, berat badan klien kembali normal,
personal hygiene terpenuhi, integritas kulit baik, pemenuhan personal hygiene
terpenuhi, ibu klien mengerti tentang perawatan dan penanggulangan diare.
Selama proses evaluasi penulis tidak menemukan
hambatan karena pada hari ke-4 setelah dilakukan perawatan kondisi kesehatan
pada Bayi R sudah kembali normal dan klien sudah pulang dari perawatan.
0 comments :
Post a Comment