ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL
Pengkajian
Riwayat
kesehatan
- - Apakah luka karena kecelakaan
- - Bagaimana perawatannya dirumah
- - Lama rawat
- - Apakah ada pengobatan khusus
Tanda
vital
- - Tingkat kesadaran
- - Berat badan
- - Adanya seperti : serebral palsi, epilepsi, kebutaan, ketulian
- - Adanya gejala-gejala fisik yang menunjukkan nyeri/ ketidaknyamanan
Factor
perkembangan/ psikososial
- - Tingkat dari fungsi intelektual
- - Adaptasi tinkah laku
- - Keterampilan
- - Semua tingkat perkembangan
- - Mekanisme koping/ kebiasaan anak dan keluarga
- - Pengaruh rutinitas normal anak/ keluarga
- - Stressor keluarga
- - Ketersediaan sistem pendukung
Pengetahuan
pasien dan keluarga
Program perkembangan yang dibutuhkan anak, adaptasi,penerimaan fungsi/
prognosa dari tingkatan anak, tingkat pengetahuan kemampuan, kesiapan dan
kemauan untuk belajar.
Analisa Data
No
|
Data
|
Masalah
|
Patofisiologi
|
Penyebab
|
1
2
3
|
-Anak tidak dapat
berinteraksi dengan teman sebaya
-Anak mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi
-Anak belajar lebih lambat
dari anak normal lainnya
Tingkah laku anak tidak
sesuai dengan tingkat umur
-IQ anak <dari 70
-Anak tidak dapat makan
sendiri
-Anak tidak mandi sendiri
-Anak malas menggosok gigi
-BAB dan BAK anak tidak
terkontrol
-Anak memiliki disabilitas
neurologis dan fisik sehingga mempengaruhi mobilitas
-Anak memiliki gangguan
pemglihatan dan pendengaran
-Anak beradaptasi lambat
terhadap lingkungan situasi dan aktivitas yang baru
-Anak tidak dapat mengenali
bahaya yang ada disekitarnya
-Anak memiliki keterbatasan
gerakan motorik
|
Gangguan tumbuh kembang (Cindy, S.G.1988,Nursing
Care Planning Guides For Children)
Kurang perawatan diri (s.d.a)
Resiko cidera (s.d.a)
|
RM®muskuloskeletal ®kepala®mikro/makrosefali ®hidro sefalus®ggn tumbang
RM® Neurologi® Gerakan motorik terbatas® Gangguan mobilitas® Kurang perawatan diri
RM® Neurologi® Kejang® Resiko Cidera
|
Penurunan mental,emosi, kognitif
Ketidak mampuan fisik dan mental
Ketidak mampuan fisik dan mental
|
Diagnosa
Tujuan jangka panjang : mengembalikan anak agar
ingin belajar berkembang dan tumbuh sesuai dengan tingkatnya untuk menjadi
partisipasi produktif di masyarakat
1. Gangguan tumbuh kembang b.d
penurunan mental/ emosi/ kognitif
Rasional : ketidakmampuan
tumbuh kembang dihubungkan dengan kerugian dalam tingkah laku yang adaptif
berhubungan dengan keputusan anak setiap hari. Anak dengan ketidakmampuan
tumbuh kembang belajar lebih lambat dari yang lain dan mencapai tingkat
keseluruhan fungsi yang lebih rendah.
Tujuan : fungsi
anak akan mencapai tingkat konsisten dengan kemampuan kognitif dan adaptif.
Implementasi :
- Diskusi dan promosikan kenormalitasan, pengaturan dan pengembangan mental, makan bersama yang lain dan terapi musik dalam kelompok.
- Biarkan anak mengekspresikan perasaannya, tapi pada saat yang sama jangan biarkan tindakan yang tidak sesuai (tempertantrum) dan puji atas tindakan yang sesuai.
- Sediakan mainan, peralatan pendidikan yang dapat meningkatkan kognitif, keterampilan, social dan motorik.
- Komonikasi dan interaksi dengan anak sesuai dengan umur dan gaya.
- Mempertahankan kemuliaan dalam setiap interaksi dengan anak.
- Biarkan dan beri semangat setiap anggota keluarga dan saudara mengunjungi dan berinteraksi dengan anak.
- Beri semangat anak untuk merawat lingkungan fisik jika memungkinkan.
Kriteria evaluasi :
Mempertahankan dan membuktikan fungsi, partisipasi, dalam hubungan dengan
kelurga dan saudara.
2. Kurangnya perawatan diri :
makan, mandi, pakaian, toileting b.d ketidakmampuan fisik dan mental.
Rasional :
Anak dengan retardasi mental tidak mampu
menampilkan komunikasi dasar yang dibutuhkan oleh karena itu orang tua, perawat,
dan perawatan lain yang tersedia harus menolong anak dan bertanggung jawab
terpenuhinya kebutuhan dasar.
Tujuan :
Anak dapat memenuhi kebutuhan
makanan, minuman, dan bowel secara adekuat.
Intervensi :
- Pertahankan konsistensi dan rutinitas sehari-hari : makan, tidur, pengobatan, perawatan pada waktu yang sama setiap hari.
- Memantau kegiatan normal anak sedekat mungkin.
- Menolong anak-anak dalam perkembangan sistem komunikasi, contohnya membuat papan penunjuk seperti toilet, kursi goyang dan mengetahui keinginan anak.
- Mengajarkan bahasa tubuh.
- Menjamin keadekuatan intake makanan, cairan, penggunaan suplemen ketika dibutuhkan dan mengikuti pilihan makanan ketika memungkinkan.
- Jika anak menggunakan peralatan makanan khusus menjamin mereka mendapatkan nasehat.
- Kegiatan promosi oral yang bagus, gosok gigi sesudah makan dan bangun tidur, jaga kebersihan anak, melakukan pola mandi rutin.
- Menjaga integritas kulit, contohnya : masase, menggunakan lotion. Dukung anak dalam kegiatan perawatan sendiri.
- Memberikan pengalaman dalam keterampilan perawatan.
- Memberikan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari.
- Pergerakan aktif dan pasif sesuai.
- Monitor pola BAK dan BAB, perawatan area perianal dengan pembersihan daerah perianal dari feses atau urin segera mungkin.
Kriteria evaluasi :
- Anak mempertahankan kondisi kulit yang bagus
- Mempertahankan tingkat keadekuatan personal hygiene
3. Resiko cidera b.d ketidak
mampuan fisik dan mental
Rasional :
Kognitif dan keterbatasan
fisik yang berhubungan dengan retardasi mental mungkin membuat anak mengerti
tentang bahaya, gunakan sistim keamanan, dan minta pertolongan pada situasi
yang bahaya. Karena anak-anak beradaptasi lambat terhadap lingkungan, situasi,
dan aktivitas yang baru (contohnya : rumah sakit).
Tujuan :
Anak akan kooperatif dengan
peraturan rumah sakit dan dapat mengatur keamanan semampu anak, sehingga akan
bebas dari kemungkinan kecelakaan dan cidera.
Implementasi :
- Rencanakan pertolongan pertama pada kecelakaan (contoh : kursi roda dan peralatan khusus lainnya.
- Observasi mulut jika tertelan benda selain makanan.
- Rencanakan pemeriksaan regular sehingga anak akan menghargai kita.
- Jelaskan/ demonstrasikan prosedur dan peralatan (seperti : suction) sehingga ketika dibutuhkan tidak menimbulkan ketakutan.
- Tetap bersama anak samapi obat ditelan dan perhatikan efek samping dari pengobatan.
Kriteria evaluasi :
Anak akan :
- Terbebas dari kecelakaan
- Melaksanakanperaturan rumah sakit
- Tidak menelan bahan beracun.
DAFTAR PUSTAKA
Cindy, S.G, 1988, Nursing Care
Planning Guides for Children
Soetjningsih, dr,SpAk, 1995,
Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
0 comments :
Post a Comment